Home Ekonomi Pemerintah Tingkatkan Dana Abadi Pendidikan Menyusul Wacana Impor Rektor

Pemerintah Tingkatkan Dana Abadi Pendidikan Menyusul Wacana Impor Rektor

Jakarta, Gatra.com - Deputi II Kantor Staff Kepresidenan (KSP), Yanuar Nugroho mengungkapkan, dana abadi untuk pendidikan akan dinaikkan oleh pemerintah. Hal itu mendorong kampus plat merah masuk ke dalam 500 universitas terbaik di dunia. 

Yanuar menyatakan, setidaknya sudah ada tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah masuk 500 besar kampus terbaik dunia. Sedangkan, menurutnya masih banyak PTN lain berpeluang masuk list

Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp100 triliun, naik dari jumlah sebelumnya, yaitu Rp60 triliun. Ia melanjutkan, dana riset juga akan dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp50 triliun. Sedangkan dana abadi kebudayaan naik dari sekitar Rp2triliun-Rp5 triliun menjadi Rp50 triliun dalam lima tahun ke depan. Lalu dana PTN juga mengalami peningkatan sebanyak Rp45 triliun dalam lima tahun kedepan. 

"Dana abadi untuk mampu masuk peringkat 500 besar. Sekarang ini hanya tiga UI, UGM, ITB Hampir masuk IPB. Padahal masih banyak yaitu, ITS, Airlangga, Brawijaya," ungkapnya pascadiskusi media FMB 9 bertajuk "Evaluasi Reformasi Birokrasi" di Auditorium Kementerian PAN-RB, Jalan Jendral Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8). 

Hal itu menyusul wacana untuk mendatangkan rektor asing ke Indonesia, yang mana bertujuan membanguan ekosistem pimpinan pengajar dengan kualifikasi internasional. Dia juga mengkonfirmasi, posisi rektor bukan hanya untuk orang asing, melainkan WNI yang memiliki kualifikasi internasional. 

"Siapapun yang memimpin, kulitnya putih, kuning, sawo mateng, atau sawo busuk, atau apalah terserah, pokoknya kualifikasi internasional," tuturnya. 

Ia juga mengharapkan dana yang disiapkan itu agar dapat memperbaiki kualitas pendidikan dalam negeri, terutama untuk PTN. Sedangkan implementasi wacana rektor dengan kualifikasi internasional, rencanya pemerintah akan memulainya pada tahun 2020 mendatang. 
 

95