Jakarta,Gatra.com- Perluasan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan roda empat akan diberlakukan pada Jumat (8/8). Peraturan ini menuai pro dan kontra bagi masyarakat.
Pengamat Transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menanggapi hal tersebut. Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terbelenggu oleh ucapannya sendiri. Pemberlakuan ini tidak menyelesaikan persoalan kemacetan di Ibu Kota.
"Tidak berpengaruh, sepeda motor tidak diapa-apakan. Bagaimana kebijakan itu, sasaran lebih dari satu. Anies ngga bakal berani [melarang sepeda motor]," katanya saat dihubungi Gatra.com, Kamis (8/8).
Ia berpendapat, penerapan ganjil-genap sebenarnya merupakan bentuk pelanggaran HAM. Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta tidak menerapkan kebijakan ini kepada sepeda motor.
"Melihat [kebijakan ini], asal ada saja. Sepeda motor banyak. Ojol makin meningkat dan berbuntut pada kesemrawutan juga," ujarnya.
Djoko menyarankan, Anies belajar pada Pemerintah Beijing, yang memberlakukan kebijakan ganjil-genap saat ada momen olimpiade. Cara ini dianggapnya lebih efektif daripada mengimplementasi peraturan itu setiap hari pada jam tertentu.
" Ganjil-genap sudah dilakukan, seharian penuh. Jam tertentu enggak efektif," ucap Djoko.