Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding tak sepakat soal gagasan NKRI bersyariah. Menurutnya, bagi yang menginginkan NKRI bersyariah, sebaiknya keluar dari Indonesia.
"Apapun namanya, Pancasila bersyariah, NKRI bersyariah jangan di negara ini, silakan Keluar sana. Anda tidak layak hidup di sini. Tidak ada kompromi kalau urusan ideologi dibungkus syariah," tegasnya, Rabu (7/8).
Bagi Karding, dasar negara yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa sudah final. Jadi Ia menegaskan tak perlu ada embel-embel syariah untuk menyatakan ke-Indonesiaan.
Baca juga: Soal NKRI Bersyariah, BPIP: Indonesia Bukan Negara Agama
"Pancasila yang dibuat Bung Karno dan kawan-kawan para pendiri bangsa, NKRI adalah NKRI tidak ada yang bersyariah. Maksudnya syariah apa? Kalau anda mau buat bersyariah itu silakan ke negara lain, bukan di sini tempatnya. NKRI harga mati bagi kita," jelas Karding.
Karding menilai munculnya gagasan NKRI bersyariah sebagai imbas dari euforia politik saat pilpres dan pilkada. Ia menyarankan agar tidak terlalu memolitikkan agama.
Baca juga: Ijtimak Ulama IV Putuskan Tidak Akui Pemerintahan Terpilih
"Kalau Gus Dur bilang, agama tidak boleh dibawa-bawa dalam politik, tetapi nilai-nilai agama harus menjadi sikap keseharian kita semua," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Itjimak Ulama IV dalam salah satu keputusannya menuntut negara Republik Indonesia untuk mewujudkan NKRI Bersyariah, dimana ayat kitab suci berada di atas ayat konstitusi. Hal ini menimbulkan kontroversi dan kebanyakan melakukan penentangan atas keputusan Itjimak Ulama tersebut.