Home Milenial Pemerintah Aceh Akan Bentuk Komunitas Sadar Api

Pemerintah Aceh Akan Bentuk Komunitas Sadar Api

Banda Aceh, Gatra.com - Pemerintah Aceh akan membentuk komunitas Masyarakat Sadar Api di gampong-gampong (desa-desa) yang dekat dengan hutan dan lahan yang rentan terjadi kebakaran. 

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Ruang Serbaguna Setda Aceh, Rabu (7/8) di Banda Aceh.

“Pemerintah perlu membentuk komunitas Masyarakat Sadar Api di desa-desa yang lokasinya dekat dengan hutan. Komunitas ini nantinya akan bekerja sama dengan Manggala Agni. Dua kekuatan ini diharapkan mampu tampil sebagai ujung tombak bagi upaya pencegahan karhutla di tingkat tapak," ujar Nova.

Selain itu, kata dia, langkah penegakan hukum bagi pelaku karhutla juga harus dipertegas. Karena berdasarkan data, hampir 99% karhutla di Indonesia merupakan tindakan yang disengaja.

“Untuk itu, aparat keamanan harus menindak tegas aktor pelaku karhutla agar menjadi pembelajaran sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” ungkap Nova.

Ia juga menyatakan, masyarakat harus diberdayakan dan terlibat dalam upaya pengendalian karhutla. “Kita telah berhasil membentuk komunitas-komunitas Sadar Bencana yang berperan mensosialisasikan pengetahuan kebencanaan bagi masyarakat. Tetapi komunitas ini lebih fokus pada bencana yang mengancam pemukiman. Sementara untuk karhutla masih belum ada,” jelas Plt Gubernur Aceh.

Dikatakannya, berdasarkan penelitian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setidaknya terdapat 100 ekor badak di seluruh hutan Sumatera. “Dari jumlah tersebut, 50 ekor di antaranya berada di hutan Aceh,” jelasnya.

“Hal ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama untuk melestarikan hutan Aceh agar keberadaan badak dan ekosistem lain tetap lestari," harap Plt Gubernur.

Namun, sambung Nova, tentu tidak mudah menjaga hutan Aceh yang begitu luas dari berbagai gangguan yang merusaknya. Salah satu ancaman yang kerap mengintai adalah kebakaran yang sering terjadi setiap musim kemarau, baik yang terjadi karena kesengajaan maupun tidak, kerap terjadi setiap tahun.

"Untuk itu, pertemuan ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait penguatan tim, peralatan, sosialisasi, dan langkah-langkah preventif untuk penguatan sumber daya manusia. Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan rumusan terkait langkah penanganan karhutla, sehingga fungsi hutan Aceh sebagai salah satu paru-paru dunia dapat kita pertahankan," terang Plt Gubernur Aceh.

96