Jakarta, Gatra.com - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LD FEB) Universitas Indonesia menyebut kontribusi Gojek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp55 triliun. Angka itu dihitung dari 100% mitra aktif saat ini mengacu pada kontribusi di 2018.
Kepala LD FEB Universitas Indonesia, Turro S Wongkaren mengatakan kontribusi Gojek terhadap perekonomian di tahun 2018 mencapai Rp44,2 triliun. Tercermin dari 75% mitra aktif.
“Tapi jika diukur 100% maka sebesar Rp55 triliun,” ungkap Turro S Wongkaren dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (7/8).
Rentang kontribusi Rp44,2-55 triliun (100%) menurutnya merupakan hal biasa dilakukan lembaga riset. Hal itu dilakukan untuk memaparkan angka konservatif dan angka optimistis.
”Seperti dilakukan Tenggara dan CSIS yang mengukur kontribusi Grab (Rp48 triliun), itu angka 100%. Maka kalau mau membandingkan ya dengan angka 100 persen juga,” terusnya.
Besarnya kontribusi Gojek tidak terlepas dari penerapan istilah Society 5.0 dengan beragam layanan secara langsung sesuai kebutuhan konsumen. Society 5.0 fokusk pada demand dan bagaimana kebutuhan dilayani dengan teknologi, seperti di Jepang.
Hal itu tercermin dari layanan dalam ekosistem Gojek. Turro mencontohkan, layanan pembersih rumah ke konsumen, layanan bengkel, salon, pijat dan layanan lainnya secara langsung ke konsumen.
”Gojek membuat mereka yang sebelumnya tidak kepikiran bekerja menjadi mau bekerja. Misalnya ibu rumah tangga dan mahasiswa, sebab ada independensi menentukan waktu bekerja,” paparnya.