Home Olahraga Sulit Mencari Regenerasi di Lompat Jangkit, Ini Penyebabnya

Sulit Mencari Regenerasi di Lompat Jangkit, Ini Penyebabnya

Bogor, Gatra.com - Atlet andalan lompat jangkit dari Bali, Maria Natalia Londa memberikan pandangannya tentang sulitnya mencari regenerasi atlet pada nomor lompat jangkit. Menurutnya tidak mudah untuk menguasai nomor lompat jangkit dengan risiko terbesar adalah cedera.

"Kalau lompat jangkit putri karena memang risiko cederanya besar, jadi anak-anak yang lompat jauh enggak berani ambil lompat jangkit dan itu bukan cuma di Indonesia," ujarnya kepada awak media di Stadion Pakansari Bogor, Rabu (7/8).

Ia juga menuturkan, atlet lompat jauh dengan lompat jangkit berbeda. Bagi perempuan 28 tahun itu, tidak semua atlet mampu menguasai kedua aspek tersebut.

"Rata-rata yang bisa di nomor lompat jauh belum tentu bisa lompat jangkit. (Begitupun sebaliknya), yang bisa lompat jangkit belum tentu bisa lompat jauh," ungkap perempuan yang akrab disapa Londa.

Namun ia melihat perkembangan pada lompat jauh belakangan ini sudah lumayan. Menurutnya, nomor ini di tingkat remaja sudah mulai menunjukkan regenerasi. Namun sebaliknya Londa justru menyayangkan sulitnya atlet untuk menekuni lompat jangkit.

"Lompat jauh sekarang tingkat remaja sudah bagus sih ya dengan lompatan sejauh 5.30 meter dapat emas, malah lebih bagus hasilnya remaja ketimbang junior. Hasilnya yang junior sejauh 5.26 meter (dapat) emas, jadi berarti sudah ada regenerasi," jelasnya.

 

394