Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta kalangan perbankan untuk bisa menurunkan deposito dan pinjaman mereka untuk mendorong pertumbuhan investasi. Ini diperlukan dikarenakan investasi merupakan ujung tombak perekonomian dalam negeri.
“Kalau bunga rendah, maka minat investor menanamkan modal di dalam negeri bisa meningkat. Itu karena biaya operasionalnya bisa ditekan. Itu merupakan teori sederhana, yang mana jika bunga rendah maka investasi tinggi,” kata JK pada acara Mandiri Beyond Wealth, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/8).
Jusuf Kalla berharap pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur dapat memberi ‘sumbangan’ sedikitnya 80 persen. Sehingga dapat mempermudah investasi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"Swasta dan perbankan itu mempunyai 80 persen porsinya dipertimbangkan ekonomi dunia. Pemerintah saja hanya mempunyai 18 persen. Jadi pembangunan infrastruktur adalah kolaborasi dari swasta dan Pemerintah, agar investasi makin mudah dengan kerja sama tersebut," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Wapres, kerja sama penyediaan infrastruktur dengan melibatkan swasta itu sudah diatur dalam Perpres Nomor 38 Tahun 2015, tentang skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurut JK, dengan adanya skema kerja sama tersebut, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan diharapkan dapat berjalan dengan terukur dan cepat.