Pekanbaru, Gatra.com – PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) meminta seluruh karyawan yang berada sekitar Gathering Station 5 Minas untuk menunda aktifitas di luar ruangan. Perintah itu muncul setelah kehadiran seekor harimau dewasa di kawasan GS itu Rabu (7/8).
"Untuk keselamatan karyawan, saat ini seluruh aktifitas di luar ruangan di GS 5 ditunda dan apabila harus meninggalkan GS, musti menggunakan kendaraan," kata Manager Coorporate Communication PT CPI, Sonitha Poernomo, Rabu siang.
Ravu pagi, seekor harimau tampak kebingungan saat memasuki kawasan sumur minyak yang terletak di Kecamatan Minas, Siak. Kehadiran si belang itu, pertama kali terlihat oleh karyawan PT CPI yang sedang melintas menggunakan mobil.
Momen itu kemudian diabadikan oleh salah seorang karyawan pakai telepon genggam. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik itu, si belang tampak kebingungan mencari jalan keluar dari kawasan itu.
Masih dalam video itu, harimau tadi berusaha pergi, namun terhalang oleh tembok besar. Kemudian, karyawan PT CPI membunyikan klakson mobilnya beberapa kali hingga harimau itu berlari melintasi jalan area komplek CPI Minas menuju GS.
CPI kemudian berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. "Mereka yang berwenang dan memiliki keahlian untuk penanganan lebih lanjut," kata Sonitha.
Lantaran harimau Sumatera merupakan satwa yang terancam punah kata Sonitha, CPI sudah sejak dulu melestarikan lingkungan di sekitar wilayah operasi dengan tidak menebang hutan dan memberikan ruang untuk kehidupan satwa liar.
"Dan sejak 2014, CPI sudah bekerja sama dengan BBKSDA melakukan studi terkait harimau. Ini sebagai salah satu upaya menghindari konflik dengan harimau dan sebagai upaya untuk taat terhadap peraturan terkait kelestarian alam,” katanya.
Lantas di tahun 2019, Chevron juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA untuk melakukan monitoring terkait dugaan adanya harimau di wilayah Minas berdasarkan laporan masyarakat.
"Untuk itu, bagi karyawan yang akan melakukan aktifitas sebaiknya sebelum turun dari mobil, pastikan keadaan di sekeliling area kerja aman, putari area tersebut sambil membunyikan klakson," pintanya.
Kalau kemudian menjumpai harimau secara langsung kata Sonitha, harus tetap tenang, berdiri sambil menatap kaki harimau, hindari menatap langsung mata harimau, mundur perlahan tanpa membalikan badan, tetap menatap ke arah harimau, bergerak menuju ke pintu mobil yang terbuka, tutup pintu dan pergi.
"Pandangan tetap fokus dan perhatikan ke sekeliling area untuk menjaga kemungkinan adanya hewan lain. Begitu standar prosedur yang kami bikin," kata Sonitha.
Di sisi lain, Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro membenarkan video harimau tadi. Saat ini tim dari BBKSDA Riau dan pihak perusahaan yang berjumlah 12 orang sudah menuju lokasi untuk mengecek keberadaan harimau itu.
"Tadi pagi kami dapat laporan dari Chevron terkait keberadaan harimau. Kami bersama tim dari Chevron akan bergerak ke lokasi dengan jarak tempuh sekitar 1 jam," kata Heru.
Nantinya tim akan melakukan pemeriksaan ke lokasi dan juga memeriksa kondisi Harimau sebelum dilakukan evakuasi. "Kita pastikan lokasi dan pemeriksaan ke sana. Kemudian juga memastikan apa ada masalah dengan harimau itu, jika ada masalah akan kita kirim tim medis. Begitu juga apa perlu ditangkap atau evakuasi atau justru dilepasliarkan, nanti kita lihat," jelasnya.
Menurut Heru, kawasan Minas memang merupakan habitat Harimau Sumatera. Ada satu hingga dua ekor Harimau yang masih berada di sana.
"Selain gajah, Minas dan sekitarnya memang habitat harimau. Konsentrasinya biasanya di Taman Hutan Raya Minas dan hutan di konsensi Chevron," ujar Heru.
Reporter: Virda Elisya