Jakarta, Gatra.com - Rohaniawan Semior, Franz Magnis Suseno bersimpati atas wafatnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus ulama kharismatik, Almarhum KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.
"Saya secara pribadi barangkali belum bertemu. Saya hanya merasa kita kehilangan orang yang sangat berpengaruh karena berakar mendalam di dalam agamanya, agama Islam," terang pria yang karib disapa Romo Magnis di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (7/8).
Romo Magnis memiliki kesan tersendiri terhadap Mbah Moen. Sosok Almarhum di mata dia adalah orang yang memilki ilmu agama yang sangat tinggi dan tetap memiliki toleransi yang baik.
"Justru sebagai orang Islam yang amat sangat yakin Islamnya, menunjukkan betapa kita harus mendukung Indonesia ini sebagai tempat di mana baik untuk umat Islam dan umat-umat agama lain hidup," lanjutnya.
Sebagai informasi, Mbah Moen wafat saat menjalankan ibadah Haji di Tanah Suci Mekah, Selasa (6/8) pukul 04.17 waktu Arab Saudi. Mbah Moen meninggal pada usia 90 tahun.
"Dengan beliau meninggal dunia, mungkin bagi beliau meninggal dunia di Mekah menjadi sesuatu yang bagus. Ya tentu kita kehilangan," pungkas Magnis.