Home Teknologi Kursi Periksa Gigi Karya UGM Ini Siap Gantikan Produk Impor

Kursi Periksa Gigi Karya UGM Ini Siap Gantikan Produk Impor

Yogyakarta, Gatra.com – Prihatin atas mahalnya kursi periksa gigi portabel yang mudah dipindah, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) merintis pembuatan peralatan tersebut. Kursi ini akan menjadi pesaing dari kursi pemeriksaan gigi impor dari Iran.

Inovasi ini dimotori Qotru Al-Naday, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Ia bersama empat rekannya, Iqbal Maulana Haryadi (Fakultas MIPA UGM), Listia Anjani Patria Bayu Matondang (Fakultas Teknik UGM), dan Sarahdita Nurani (Fakultas Kedokteran Gigi UGM) selama setahun terakhir mengembangkan kursi pemeriksaan gigi portabel.

“Kami menamakan Duplex-10. Ini produk kursi pemeriksaan gigi yang didesain untuk luar ruangan, berbobot ringan, dan ergonomis, sehingga bisa dijinjing atau dipindahkan ke berbagai tempat pemeriksaan pasien gigi di luar klinik. Biasanya peralatan seperti ini disebut dental unit portable,” kata Qotru kepada Gatra.com Rabu (7/8).

Baca Juga: Game Kreasi Mahasiswa UGM Ini Bikin Anak Tak Takut Minum Obat

Ia mengatakan, ide awal kursi ini berawal dari kebutuhan klinik-klinik kesehatan gigi saat menggelar pemeriksaan di tempat publik, khususnya sekolah. Para dokter memerlukan kursi yang bisa dipindah dari klinik ke lokasi pemeriksaan pasien.

Peranti ini berbeda dengan dental unit portable impor di pasaran. Salah satunya produksi Isfahan Dental University, Iran, yang memiliki bobot lebih berat karena berbahan besi dan harganya mahal.

“Duplex-10 kami buat dari bahan baku besi pipa ringan. Jika ditimbang total sekitar 7 kilogram. Agar mudah menjangkau berbagai kondisi lapangan, kursi ini dapat dilipat dan digendong dengan ransel khusus,” lanjut Qotru.

Kelebihan lainya, Duplex-10 membuat pasien bisa direbahkan hingga posisi 45 derajat. Padahal, titik rebah kursi pemeriksaan gigi umumnya berkisar 70-90 derajat. Perubahan posisi punggung kursi ini menjadi keunggulan karena dokter bisa leluasa memeriksa pasien.

Anggota tim Duplex-10, Patria Bayu Matondang, mengatakan Duplex-10 dilengkapi perangkat pendukung pemeriksaan portabel yang mudah dipasang dan dilepas seperti alat mengukur tensi, denyut nadi atau vital sign, dan lampu penerangan.

Tim pencipta Duplex-10, kursi pemeriksaan gigi mobile, tengah mengujicoba produknya saat dinilai oleh tim Kemeristekdikti untuk bisa masuk Pimnas 2019 pada 27 Juli lalu. Duplex-10 diharapkan menjawab kebutuhan dokter gigi yang kesulitan menjangkau tempat pemeriksaan. (GATRA/Kukuh Setyono/re1)

“Kami juga mengikutsertakan dental unit berupa saliva ejector, tray, dental air compressor, dan handpiece secara terpisah. Dental unit dikemas dalam kotak tinggi 80 centimeter, lebar 50 centimeter, tebal 35 centimeter, berat sekitar 30 kilogram, dan beroda,” lanjutnya.

Baca Juga: Obat Nyamuk dari Tahi Kerbau, Inovasi UNS Juara di Jepang

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi  pembimbing proyek ini, Indra Bramanti, menerangkan bahwa Duplex-10 disiapkan untuk berkompetisi di Pekan Ilmiah Nasional 2019 di Universitas Udayana, Bali.

“Kami akan terus menyempurnakan desainnya agar mempermudah pemberian pelayanan gigi di banyak tempat. Harapan ke depan hasil karya mahasiswa ini bisa diproduksi massal dan memiliki harga terjangkau,” katanya.

Duplex-10 telah telah diujicoba di Klinik Gigi Hikari dan TK Salman Alfarizi Klebengan, Depok, Sleman. Selain itu pada 17 Juli lalu tim penguji Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah melakukan penilaian inovasi ini.

 

1066