Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan, Jepang dan Korea Selatan (Korsel) meminati ubi jalar Indonesia sehingga volumi ekspornya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Suwandi dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8), menyampaikan, diliriknya komoditas ini membuat pengembangan budidaya ubi jalar Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Buktinya, di Korsel dan Jepang, saat ini ubi jalar menjadi trend sebagai salah satu bahan pangan sehat, karena memiliki komposisi gizi yang baik," katanya.
Menurut Suwandi, Ubi jalar adalah tanaman masa depan, komposisi kandungan vitamin, karbohidrat, dan gulanya serta hampir seluruh kandungannya termanfaatkan oleh tubuh. Trend gaya hidup sehat di dua negara ini menjadikan permintaan ubi jalar dari Indonesia semakin meningkat," kata Suwandi saat Rapat Koordinasi Program Upaya Khusus (UPSUS) se-Jawa Barat di Bandung, Selasa (6/8).
Baca juga: Petani Ubi Jalar Purwakarta Tangkal Hama Pakai Teknologi Feromon Balitbangtan
Tercatat tahun 2016 ekspor ubi jalar 9.592 ton dengan nilai ekspor Rp108 miliar dan meningkat tahun 2018 sebesar 10.856 ton dengan nilai ekspor Rp137 miliar. Hingga bulan Juni 2019, ekspor ubi jalar telah mencapai 4.856 ton dengan nilai ekspor Rp55 miliar.
"Kami optimis ekspor ubi jalar ini akan terus bertambah sampai akhir tahun 2019. Sebab, menurut data FAO, Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara produsen ubi jalar. Produksi ubi jalar di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 6.01%," kata Suwandi.
"Dan pada tahun 2018 produksi ubi jalar mencapai sebesar 2,02 juta ton dengan cakupan wilayah sentra di 12 provinsi seperti Sumut, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua dan tersebar di 68 Kabupaten," ungkapnya.
Suwandi menambahkan, untuk mampu memasuki pangsa ekspor tentunya tidak hanya dari sisi produksi dan mutu saja yang diperhatikan. Jangan lupa sisi promosi juga harus dikencangkan.
Baca juga: Kementan Kembangkan Industri Pangan Singkong, Sagu, & Jagung
"Jalin kerja sama dengan luar negeri dan perkenalkan ke dunia luar bahwa ubi jalar kita berdaya saing dan punya kualitas tinggi," katanya.
Peluang Ekspor Ubi Jalar
Salah satu eksportir ubi jalar dari PT Galih Estetika, Tommy Juniwar, mengungkapkan, mengembangkan ubi jalar sangatlah mudah. Di Indonesia, ubi jalar gampang tumbuh dan tidak memerlukan tanah dengan karakterisik khusus.
"Hanya persoalannya, belum banyak orang yang tertarik dan melirik. Padahal, kalau mau, hasil yang diperoleh cukup lumayan," ujarnya.
Perlu diketahui, selain Korea Selatan dan Jepang, negara tujuan ekspor ubi jalar yang lain adalah Singapura, Malaysia, Hongkong, Thailand, China, dan AS. Eksportir yang berkecimpung pada komoditas ubi jalar cukup banyak. Beberapa diantaranya PT Eka Dura Indonesia, PT Inecda, PT Sumber Boga Abadi, PT Tunas Prospekta Agritama, dan PT Galih Estetika.