Home Ekonomi Hingga Juni 2019, Aset Bank Aceh Syariah Capai Rp26 Triliun

Hingga Juni 2019, Aset Bank Aceh Syariah Capai Rp26 Triliun

Banda Aceh, Gatra.com - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah selaku pemegang saham pengendali Bank Aceh Syariah menyampaikan total aset Bank Aceh Syariah hingga periode Juni 2019 telah mencapai Rp26 triliun.
 
Hal itu disampaikannya saat bertindak sebagai pembina Apel Hari Ulang Tahun Bank Aceh Syariah yang ke-46 di halaman Kantor Pusat Operasional Bank Aceh Syariah di Banda Aceh, Selasa (6/8/2019).
 
Ia menyebutkan Bank Aceh Syariah memiliki performa yang baik sehingga saat ini total asetnya mampu menembus angka Rp26 triliun. "Artinya dalam rentang waktu tiga (3) tahun terjadi lonjakan aset sebesar Rp7 triliun jika dibandingkan tahun 2016 yang berkisar Rp18,9 triliun," ujar Nova kepada awak media.
 
Sementara simpanan pihak ketiga (DPK) hingga Juni 2019 telah mencapai Rp23 triliun, sementara pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan Bank Aceh mencapai Rp13 triliun. 
 
"Adapun deviden yang telah dibagikan sebagai kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp256,6 milyar pada tahun 2018 lalu," ucap pria yang juga alumnus Magister Teknik Arsitektur ITB itu.
 
Nova menyatakan dengan adanya lonjakan aset Bank Aceh Syariah tersebut menunjukkan bahwa kinerja Bank Aceh terus menunjukkan tren yang positif. "Tak mengherankan kalau bank ini mendapat penghargaan TOP BUMD Award 2019 dari Majalah Bisnis Indonesia," katanya. 
 
Ia berharap Bank Aceh Syariah mampu mempertahankan prestasi tersebut sehingga menjadi simbol keberhasilan bank umum pertama di Indonesia yang mampu mengkonversikan diri secara total menjadi bank syariah.
 
"Hal ini tentu menggembirakan kita semua. Meski demikian, pencapaian ini jangan membuat manajemen Bank Aceh Syariah berhenti berinovasi. Sistem pelayanan harus lebih ditingkatkan, sehingga bank ini mampu memuaskan nasabah dan mampu memeroleh prestasi terbaik di tingkat nasional," ujar Nova.
 
Ia menambahkan Bank Aceh Syariah telah mampu berkontribusi cukup besar bagi pembangunan masyarakat Aceh. "Bahkan setelah mengonversikan diri dari bank konvensional menjadi bank syariah, kinerja bank ini tetap mampu menunjukkan tanda-tanda yang memuaskan".
 
Selanjutnya, terang Nova, Bank Aceh harus bisa berperan menjadi pelopor dalam menjalankan qanun yang berkaitan dengan pengelolaan sistem keuangan berbasis syariah di Aceh.
 
"Jadi jika nanti ada bank syariah lain yang beroperasi, maka Bank Aceh mampu hadir tidak semata sebagai kompetitor yang baik, namun dapat seiring sejalan dan secara bersama memajukan Aceh," tutup Plt Gubernur Aceh itu.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman menyatakan pihaknya ke depan akan memfokuskan pembiayaan sektor produktif. 
 
Haizir mengatakan kontribusi Bank Aceh Syariah sejauh ini terbagi dalam berbagai segmen pembiayaan yaitu produktif, konsumtif, investasi, serta modal kerja. Dana yang disalurkan ke sektor produktif menurutnya sudah di atas 10% dari total pembiayaan sebesar Rp13 triliun per Juni 2019.
 
"Kita harapkan ke depan usaha-usaha di Aceh juga tambah banyak sehingga bank bisa menyalurkan lebih banyak," ujarnya. 
737