Banda Aceh, Gatra.com – Sebanyak 140 warga Kota Banda Aceh yang tercatat sebagai warga miskin menerima bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dari Pemerintah Aceh.
Bantuan yang diberikan tersebut berupa usaha menjahit, jualan kios, sol sepatu, kuliner, jualan kue, dan tambal ban. Bantuan tersebut diberikan kepada warga Banda Aceh setelah dilakukan bimbingan sosial bagi keluarga miskin di UPTD RSJN Dinas Sosial Aceh, Selasa (6/9).
“Dengan adanya bantuan ini diharapkan para penerima manfaat agar bisa keluar dari garis kemiskinan, dan ini salah satu upaya Pemerintah Aceh dalam menekan angka kemiskinan 1% setiap tahunnya,” kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Aceh, Cut Aja Muzita di Banda Aceh.
Baca juga: Jumlah Orang Miskin di Aceh Berkurang 12 Ribu Jiwa
Bantuan ini, kata dia, bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup dalam keluarga. “Namun, bantuan yang diberikan tersebut tidak untuk diperjualbelikan,” ujarnya.
“Tahun ini kita berikan bantuan, tahun depan akan kita monitoring dan akan dievaluasi, apakah bantuan itu dimanfaatkan atau tidak, bisa saja setelah kami berikan bantuan ini ternyata diperjualbelikan atau dipindahtangankan, hal itu tidak boleh dilakukan. Namun jika itu terjadi, maka nama yang bersangkutan akan dievaluasi untuk tidak lagi diberikan bantuan,” kata Cut Aja.
Selama ini, ungkap dia, banyak masyarakat meminta bantuan kepada pemerintah, awalnya bantuan apa pun boleh, tapi setelah diberikan tidak dimanfaatkan atau malah diperjualbelikan.
Cut Aja menambahkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan UEP kepada 22 kabupaten atau kota di Aceh, dan kali ini bantuan tersebut diberikan kepada warga Kota Banda Aceh yang kurang mampu sebanyak 140 penerima.
Baca juga: Tak Nikmati Air Bersih, Warga Banda Aceh Akan Cabut Meteran
“Kami melihat, walaupun Kota Banda Aceh merupakan ibu kota, tapi masih banyak warganya yang masih membutuhkan bantuan dari pemeritah, untuk itu kami berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban penerima manfaat sehingga dapat menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Muzakir, mengharapkan para penerima manfaat agar barang yang telah diberikan tersebut tidak diperjualbelikan, dan dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi keluarga.
“Saya ingatkan agar barang ini tidak untuk dijual, kalau ketahuan maka akan dievaluasi. Selama ini masyarakat selalu bilang bahwa pemerintah kurang perhatian untuk masyarakat, saya rasa bantuan yang diberikan cukup banyak yang telah diberikan,” katanya.