Banda Aceh, Gatra.com – Ketua Harian Dekranasda Aceh, Muhammad Raudhi menyambut kedatangan tamu istimewa di gedung Anjungan Dekranasda setempat. Mereka adalah istri para delegasi Military Attache (Milat) Tour yang terdiri dari para atase militer dan rombongan dari negara sahabat.
Kedatangan rombongan istri atase militer ke anjungan Dekranasda ini untuk melihat produk-produk kerajinan Aceh yang dipamerkan di anjungan Dekranasda Aceh di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa (6/8/2019).
Dalam kunjungan itu, mereka berkeliling dan membeli berbagai produk kerajinan Aceh yang dipamerkan di anjungan Dekranasda Aceh di antaranya songket aceh, batik aceh, tas bordir aceh, tenun dan berbagai jenis kerajinan kreatif lainnya.
Selain itu, aneka makanan khas Aceh juga dipamerkan di Dekranasda itu mulai dari dendeng Aceh, kue kekarah, coklat, dan makanan khas lainnya, bahkan kopi Aceh disajikan Dekranasda untuk menjamu para tamu.
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan oleh Ketua Harian Dekranasda Aceh untuk mempromosikan segala produk kerajinan Aceh kepada para istri atase militer. “Jadi sangat tepat pilihan ibu-ibu datang ke anjungan Dekranasda Aceh karena disini berbagai produk unggulan aceh ada disini,”kata M Raudhi.
Menurut Kadisperindag Aceh itu kedatangan para atase militer dari negara-negara sahabat tentu akan semakin menambah promosi dari produk-produk unggulan Aceh ke dunia.
“Ini bagian dari mempromosikan produk-produk kerajinan yang ada di Aceh. Dan kami berharap mereka juga ikut berperan dalam mempromosikannya di negara mereka masing-masing nantinya,”ujar M Raudhi kepada wartawan disela-sela kunjungan.
Dalam kunjungan Milat Tour 2019 ke Aceh tersebut, terdapat 11 istri atase militer negara-negara sahabat yang ikut menyambangi ruang pamer Dekranasda Aceh dan di antaranya ada yang ikut berbelanja beragam produk kerajinan asal tanah rencong tersebut.
“Produk kerajinan Aceh sangat luar biasa dan kualitasnya sangat bagus. Saya sangat menyukai produk kerajinan Aceh,” kata Tenadebra Cleveland dari Kanada di sela-sela berkunjung ke anjungan Dekranasda Aceh.
Menurutnya kerajinan tangan yang ada di Aceh berbeda dengan daerah lainnya, dimana Aceh memiliki tenun, batik, tas dan beragam kerajinan yang sangat menarik untuk dijadikan buah tangan.
“Saya sudah belanja beberapa produk kerajinan dan saat berjumpa dengan istri atase militer dari negara lainnya akan promosikan juga kerajinan Aceh. Kawan saya yang juga istri atase militer sangat suka dengan tas khususnya yang berasal dari daerah,” ujar Tenadebra.
Ia menggunakan tas jahitan khas Aceh itu memiliki warna yang padu padan dan cocok dipakai untuk acara formal. “Saya akan memakai tas yang dibelinya dari Aceh dan hal tersebut juga bagian untuk mempromosikan produk yang dihasilkan perajin yang ada di provinsi itu,” pungkasnya.