Medan, Gatra.com - KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen pantas mendapatkan julukan pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mbah Moen merupakan salah satu tokoh yang mempertahankan NKRI ini, saat Indonesia di uji dengan masuknya ideologi lain yang mengusung konsep khilafah.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Aswan Jaya dalam salah satu pertemuan dengan Gatra.com, di Massa Kok Tong, Iskandar Muda, Medan, Selasa (7/8). Akademisi ilmu komunikasi tersebut mengatakan bahwa kepergian KH Maimoen Zubair adalah duka seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ini Pesan Mbah Moen Sebelum Wafat

Karena KH Maimoen Zubair adalah sosok guru yang bijaksana, arief dan senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dari pada kepentingan diri maupun kelompok politiknya.

“Bahkan menurut saya secara pribadi gelar pahlawan nasional dan pejuang NKRI dapat disematkan kepada ulama kharismatik ini. Sosok yang menjadi panutan bangsa tersebut telah meninggalkan keutuhan bangsa yang harus di jaga,” jelasnya.

Baca Juga: Mbah Moen Dimakamkan di Mekah Atas Permintaan Keluarga

Komitmen kebangsaan ini sudah dilakoni oleh Mbah Moen saat beliau turut andil dalam memerdekakan Indonesia. Almarhum bersama ulama-ulama Nahdliyyin mengorganisir santri dan masyarakat melakukan gerakan perlawan untuk kemerdekaan. “Pasca kemerdekaan pun, Mbah Moen aktif dalam setiap kesempatan untuk mempertahankan kemerdekaan dan NKRI,” terangnya.

Berpulangnya keramahtullah KH. Maimoen Zubair merupakan bukan saja duka keluarga tetapi menjadi duka bangsa Indonesia. “Ungkapan duka yang mendalam atas kabar bahwa ulama kharismatik KH. Maimoen Zubair meninggal dunia di tanah suci Mekkah. Sungguh ini adalah jalani satu kematian sebaik-baiknya kematian,” katanya.

Reporter: Baringin Lumban Gaol