Jakarta, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada presiden Jokowi dan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait posisi kebinet mendatang. Pernyataan itu sekaligus menyinggung banyaknya politikus yang mencoba menunggu kursi di kabinet Jokowi jilid dua ini.
"Saya tidak mengatakan siap atau tidak. Itu kewenangan bapak Presiden mau memilih siapa. Yang terpenting saya, ada di posisi yang tidak merepotkan bapak Presiden karena yang ingin menjadi menteri kan banyak," katanya di Kampus lPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (6/8).
Tjahjo sekaligus memberikan sinyal bahwa dirinya tunduk terhadap keputusan dua orang yang memimpinnya saat ini, yaitu Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Satu yang menilai saya itu, saya punya partai masih menugaskan saya atau tidak. Kedua saya punya presiden, pimpinan yang saya bantu beliau selama lima tahun, yang menilai juga beliau," imbuhnya.
Tjahjo menegaskan bahwa jabatan menteri periode berikutnya adalah hak prerogatif Presiden. Jika memang diminta kembali menjabat di kabinet, dia mengaku siap.
"Terserah bapak Presiden yang menilai, Bapak Presiden yang menugaskan, ya atau tidak, saya sebagai pembantu beliau selama 5 tahun ini, siap," katanya.
Meskipun misalnya nanti tidak diberi kursi menteri, Tjahjo menyatakan tidak keberatan sedikitpun. Bahkan mengaku akan tetap membantu Jokowi walaupun tidak masuk dalam kabinet mendatang.
"Kalau pensiun ya siap, (walaupun) tidak ditugaskan tetap harus membantu bapak Presiden," katanya.