Home Gaya Hidup Pembongkaran TESDA, Ini Penjelasan Pemkab Banyumas

Pembongkaran TESDA, Ini Penjelasan Pemkab Banyumas

Purwokerto, Gatra.com – Sejumlah elemen masyarakat di Banyumas, terutama Forum Masyarakat Peduli Sungai (FMPS) Kranji, Purwokerto, Jawa Tengah kecewa dengan pembongkaran Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) bernilai Rp 2 miliar yang baru diresmikan Desember 2018 lalu untuk pembangunan jalan tembus Jalan Jenderal Soedirman-Jalan Gerilya, Purwokerto.

FMPS menilai pemerintah tak memiliki manajemen perencanaan yang baik. Pasalnya, taman edukasi ini baru saja dibangun dan sempat menjadi kebanggaan masyarakat.

Soal pembongkaran ini, Kepala Kepala Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) kabupaten Banyumas Irawadi mengakui, pembangunan jalan tembus dan jembatan di Sungai Kranji itu memang harus membongkar sejumlah bagian penting TESDA, seperti taman.

Akan tetapi, pemerintah tak hendak membongkar seluruh bagian TESDA dan meniadakan fungsi-fungsi TESDA, sebagaimana rencananya sebagai pusat edukasi sumber daya air. Menurut Irawadi, bagian yang dibongkar hanya taman. Adapun bangunan utama, seperti aula, tetap utuh.

“Tidak semuanya dibongkar. Ini kan ada revitalisasi. Yang namanya revitalisasi, tujuannya agar lebih baik,” katanya, Senin (5/8).

Dia menjelaskan, pembangunan jembatan di Sungai Kranji sekaligus satu paket dengan revitalisasi TESDA. Di TESDA, infrastruktur tambahan yang hendak dibangun adalah jalan.

“Jadi ada untungnya juga dibongkar. Urukan yang ke bawah itu bisa dijadikan jalan,” ungkapnya.

Ia juga membantah tak berkomunikasi dengan FMPS. Sebab, dalam pameran pembangunan 2019 lalu, pihaknya sempat berkomunikasi soal pembangunan jalan tembus, jembatan dan revitalisasi TESDA.

“Saat ini yang sedang direvitalisasi adalah taman yg dibangun tahun 2017 dimana dibangun di atasnya jembatan ikon baru dan taman di bawahnya. Paving dan pohon nantinya akan digunakan lagi," jelasnya.

Terkait permintaan FMPS yang menginginkan agar fungsi TESDA segera dikembalikan, Irawadimenyebut akhir tahun ini revitalisasi TESDA sudah selesai. Sepanjang proses revitalisasi, FMPS Kranji masih dapat menggunakan bangunan pertemuan lengkap dengan air mancur yang masih utuh disebelah Timur proyek.

"InsyaAllah, akhir tahun ini selesai dan lebih fungsional sebagai taman. Tahun 2020 bisa memmanfaatkan taman yang lebih indah dan multi fungsi dibanding yang saat hanya berupa hamparan taman," jelasnya.

Dia menerangkan, total anggaran TESDA sebesar Rp 2 miliar. Dengan rincian total dari tahun 2017 kurang lebih Rp 980 juta untuk membuat taman dengan paving dan pohon sebelah barat TESDA. Serta tahun 2018 Rp 1 miliar lebih diperuntukkan untuk bangunan dan air mancur sebelah timur TESDA.

Dia menerangkan, lanjutan pembangunan Jalan Gerilya-Sudirman yang sudah sampai tahap III meliputi pembangunan jembatan di atas Tesda, tahun 2019 ini. Pembangunan jembatan membuat sejumlah bagian TESDA mesti dibongkar.

“Tapi nanti akan dikembalikan lagi ke fungsinya semula. Harapannya malah lebih baik,” dia menjelaskan.

452

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR