Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, menyatakan merasa bergetar dan merinding mendengar kabar duka meninggalnya ulama kharismatik asal Rembang, K.H. Maimoen Zubair saat menjalankan ibadah haji di Mekah, Selasa (6/8).
Menurut Ganjar, selama ini dirinya memang dekat dengan almarhum Mbah Moen panggilan Maimoen Zubair yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
“Kabar duka meninggalnya Mbah Moen merupakan kabar yang menggetarkan. Saya sendiri bergetar dan merinding mendapat kabar duka ini” katanya di Semarang, Selasa (6/8).
Ganjar atas nama nama pribadi, keluarga dan sebagai Gubernur Jateng menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Mbah Moen.
“Inna lillahi waa inna illaihi rojiun, kita berdoa semoga Mbah Moen husnul khotimah,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng ini, lebih lanjut menyatakan sempat bertemu Mbah Moen di kediamannya Sarang, Rembang beberapa waktu sebelum almarhum berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah.
Pada pertemuan tersebut, Ganjar diajak salat Asar berjamaah berdua dengan Mbah Moen dikamarnya, bukan di masjid yang berada di lingkungan pondok.
“Setelah doa, beliau mendoakan saya. Itu kenangan yang paling saya ingat,” katanya.
Kedekatan Ganjar dengan Mbah Moen terjadi pada pemilihan gubernur (pilgub) Jateng 2018 setelah salah satu putranya yakni Taj Yasin Maimoen ditunjuk sebagai wakil gubernur.
Menurut ia, banyak kenangan dengan Mbah Moen yang senantiasa mendampingi sejak kampanye pilgub sampai terpilih menjadi gubernur Jateng.
“Beliau selalu memberikan pesan tentang semangat kebangsaan, patriotisme, dan kenegaraan. Beliau ini sosok kiai nasionalis yang menjadi rujukan hampir semua orang,” ujar Ganjar.
Selain sosok nasionalis, menurut Ganjar, sosok Mbah Moen merupakan tokoh ulama yang rendah hati dan penyayang. Tidak pernah menganggap orang lain lebih rendah darinya.
Disinggung apakah akan mengusulkan nama Mbah Moen menjadi pahlawan nasional, Ganjar mengatakan belum berfikir sejauh itu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jateng, Sri Puryono, meminta seluruh pegawai shalat gaib setelah saalat Duhur di Masjid At Taqwa komplek Kantor Gubernur Jateng.
“Kami ikut berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Mbah Moen,” ujar dia.
Sedangkan Ketua Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia, Faozan Amar, menyatakan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Mbah Moen.
“Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik yang senantiasan mengayomi dan melindungi umat dan bangsa,” kata dia.