Jakarta, Gatra.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta kompensasi atas pemadaman listrik besar-besaran pada Minggu (4/8) di wilayah DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Omzet pedagang pasar selama pemadaman turun drastis. Terlebih pada hari Senin (5/8) kemarin, masih terjadi pemadaman listrik secara bergilir dalam waktu yang cukup lama. 

"Kalau perlu jangan pemotongan tarif, kalau bisa tagihannya free (gratis)," ujar Ketua Umum IKAPPI, Abdullah Mansuri ketika dihubungi oleh Gatra.com, Selasa (6/8).

Kompensasi dari PLN (Persero) tersebut, sambung dia, untuk menutupi kerugian yang dialami pedagang selama pemadaman. Omzet pedagang turun lebih dari 50% akibat pemadaman massal dan bergilir.

"Saya angaap ini kelalaian karena kewajiban sudah kami selesaikan. Kewajiban kami untik membayar listrik sudah kami lakukan," tegasnya.

Direktur Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Haryanto WS mengatakan kompensasi yang diberikan PLN sebesar Rp 865 miliar untuk 22 juta pelanggan yang terdampak.

"Insyaallah nanti kita akan langsung berikan kompensasi itu pada rekening agustus yang akan dibayar bulan September," tuturnya kepada awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (6/8).

Semua pelanggan baik listrik prabayar maupun pascabayar akan mendapatkan kompensasi. "Kami sudah mulai hitung mengenai kompensasinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ini dilakukan by system," ujarnya.