Jakarta, Gatra.com - Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan menjelaskan, pihaknya akan melakukan penghematan anggaran perusahaan guna menutupi kompensasi pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu 5 Agustus lalu.
“Untuk membayar kompensasi pemadaman listrik ke pelanggan sebesar Rp839 miliar, PLN tidak mengambil dari biaya subsidi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi berasal dari dana perusahaan,” kata Djoko di Jakarta, Selasa, (6/8).
Menurutnya penghematan berarti akan mengurangi biaya perusahaan dengan memangkas pendapatan pegawai. Walaupun phaknya masih nggan menyebutkan besaran pemotongan gaji tersebut.
“Ini bukan gaji murni ya, tapi tunjangan. Karena tunjangan itu diberikan sesuai prestasi yang didapat oleh pegawai yang bersangkutan. Semua pegawai juga kena bukan sebagian saja,” katanya.
Diketahui, sejumlah titik mengalami padamnya listrik di sejumlah wilayah Jakarta dan sebagian Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, pada Minggu (4/8).
PLN menjelaskan listrik mati karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Akibatnya, transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa mengalami gangguan (trip). Aliran listrik padam di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Listrik padam di wilayah Jabodetabek sejak pukul 11.48 WIB hingga sekitar pukul 20.00.