Jakarta, Gatra.com - CEO Ohana Enterprise, Peter Chandra, mengatakan, hal utama yang harus dijaga dalam menjalani usaha jasa persiapan pernikahan adalah kepercayaan. Sebab, apabila kepercayaan konsumen tidak diperoleh, maka akan membahayakan bagi perusahaan dan mungkin berujung pada reputasi di mata konsumen atau calon mempelai lainnya.
"Yang selalu dijaga oleh jasa persiapan pernikahan adalah kepercayaan dari keluarga pengantin dan faktor utamanya adalah vendor," katanya usai konferensi pers Ohana Wedding Festival di Hotel Ciputra Jakarta, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (6/8).
Baca juga: Pernikahan Itu Murah, yang Bikin Mahal Lifestylenya
Menurutnya, setiap perusahaan pasti akan selalu pintar dan teliti memilih vendor, mereka harus memiliki pengalaman minimal 10 tahun karena sebagaimana diketahui, sudah ada beberapa kejadian vendor membawa kabur uang ataupun merusak suasana di hari bahagia saat pernikahan berlangsung.
Untuk mencegah hal tersebut, selain dari pihak perusahaan untuk teliti memilih vendor, Peter mengatakan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada setiap klien baik yang mengambil jasa Ohana ataupun tidak untuk selalu pintar melihat perusahaan dan vendor yang terlibat di dalamnya.
Menurutnya, perlu melihat sejauh apa sepak terjang vendor tersebut dalam menangani rencana pernikahan seperti lembaga hukumnya, lokasi kantor, keikutsertaan di Wedding Festival hingga media sosial.
"Salah satu vendor yang paling riskan untuk teliti dipilih adalah makanan dan baju pengantin. Sebagian besar penilaian utama dari keluarga calon pengantin adalah makanan, mereka harus memastikan makanan tersebut enak rasanya dan halal," ujarnya.
Baca juga: Beda Pendapat Indonesia-Cina Soal Pengantin Pesanan
Sementara dari baju pengantin, lanjut Peter, vendor harus memastikan pakaian yang dikenakan nyaman untuk calon mempelai. Bila semuanya gagal atau melakukan kesalahan, sama saja merusak hari bahagia mempelai dan keluarganya.
Karena alasan tersebutlah, menurut Peter, sebuah perusahaan di bidang jasa pernikahan tidak perlu terlalu melibatkan banyak vendor. Menurutnya, lebih baik sedikit vendor yang terlibat namun berkualitas dibandingkan banyak namun kurang berpengalaman di bidangnya masing-masing.