Sungaipenuh, Gatra.com – Produksi di sektor peternakan di Kota Sungaipenuh ternyata masih sangat minim. Hal ini terbukti dengan banyaknya hewan kurban yang terpaksa disuplai dari luar daerah.
Data dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Sungaipenuh, sebanyak 70 persen hewan kurban disuplai dari luar daerah. Hanya sebagian kecil yakni 30 persen yang bisa dipenuhi oleh peternak lokal.
“Untuk stok peternak lokal masih kurang, sehingga kebutuhan hewan kurban banyak didatangkan dari Solok Selatan dan daerah tetangga lainnya,” kata Kadis Perikanan dan Peternakan Sungaipenuh, Edi Juarsa, Selasa (6/8).
Untuk harga setiap hewan kurban sudah ditetapkan standar harganya. Sapi dipatok harga Rp17,5 juta per ekor, sementara kambing dihargai mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per ekor.
Sementara untuk kesehatan hewan kurban sendiri, dinas perikanan dan peternakan telah melakukan pengawasan pada saat hewan kurban masuk di Kota Sungaipenuh.
Selain itu pengawasan juga akan dilakukan setelah hewan kurban dipotong, untuk melakukan pengecekan kelayakan daging hewan kurban untuk dikonsumsi masyarakat.
“Daging yang tidak layak konsumsi, tidak akan kita izinkan beredar. Ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit hewan kepada manusia,” ucapnya.