Sarolangun, Gatra.com - Warga masyarakat Desa Pulau Buayo, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Jambi mengaku saat ini mereka mulai kesulitan pasokan air bersih untuk keperluan sehari-hari untuk mengatasi kebutuhan tersebut mereka terpaksa menggunakan air sungai yang sudah banyak tercemar Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang marak di daerah itu.
"Sumur yang merupakan sumber air bersih kami selama ini, yang berada di rumah warga rata-rata sudah mulai mengalami kekeringan. Terpaksa kami beralih ke air sungai," kata salah satu warga setempat, Oktavia ketika dikonfirmasi, Selasa (6/8).
Ia mengatakan, situasi itu dialami mereka sudah sejak dua minggu belakangan ini. Air sumur mulai kering karena sudah memasuki musim kemarau.
"Hampir semua warga saat ini mengeluhkan dan kesulitan air bersih. Baik untuk memasak maupun kebutuhan lainnya," kata Oktavia.
Ia menyebut meski sudah beralih ke sungai, kondisi air sungai pun sudah tak layak digunakan. Pasalnya air sungai selain sudah sedikit keruh juga sudah tercemar oleh aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang lokasinya lumayan jauh dari pemukiman warga.
"Semuanya sudah beralih ke air sungai dan sungai sudah keruh ditambah lagi air sudah tercemar PETI," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya, Rayan. Ia mengatakan dengan kondisi tersebut warga takut jika air tersebut digunakan terus menerus akan mengakibatkan sumber penyakit bagi masyarakat.
"Semoga secepatnya ada solusi dari Pemerintah daerah, apakah itu bantuan air bersih atau biaya penggalian sumur. Dan mudah-mudahan saja musim hujan segera datang agar sumur warga kembali terisi air," kata Rayan.