Solo, Gatra.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Solo berduka atas meninggalnya pimpinan pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair. NU Solo berencana menggelar salat gaib bagi kiai yang akrab disapa Mbah Moen ini di kantor NU Solo, Selasa (6/8) malam ini.
Ketua PCNU Solo M Masyuri mengatakan NU Solo menyerukan warga nahdliyin di Solo untuk menggelar salat gaib bagi Mbah Moen. Dia berharap masyarakat ikut mendoakan ayahanda Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin yang wafat di Tanah Suci ini.
”Rencananya salat gaib kami gelar di Kantor PCNU dan MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Pasar Kliwon, Solo,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Selasa (6/8).
Baca Juga: Doa Lintas Agama dari Yogyakarta untuk Mbah Moen
Selain dua lokasi itu, sejumlah lingkungan kultural NU dan pondok pesantren juga melaksanakan salat gaib. Apalagi sosok Mbah Moen menjadi panutan para santri di pondok pesantren NU.
”Bagi kami warga nahdliyin, ada kedekatan khusus dengan Mbah Moen. Beberapa waktu terakhir, sebelum dan sesudah pilpres, beliau bahkan sudah ke Solo sebanyak lima kali,” ucapnya.
Terakhir Mbah Moen berkunjung ke Solo pada 13 Juli 2019 untuk mengisi pengajian bersama Gus Muwafiq. Saat itu Mbah Moen mengisi pengajian akbar di Kantor PCNU Solo. ”Saya masih ingat nasihat beliau. Beliau ngendiko (mengatakan) bahwa nasionalis itu ada sejarahnya dengan religius, yakni NU,” ucapnya.
Baca Juga: PPP: Mbah Moen Istikamah di Partai Kakbah
Masyuri menganggap Sosok Mbah Moen sosok yang menyejukkan. Dalam setiap dakwahnya, Mbah Moen berpesan agar mengutamakan pentingnya ukhuwah dan keutuhan NKRI.
”Beliau selalu ngendiko dan memberikan pendapat yang menyejukkan. Jadi beliau juga berpesan agar NU tetap berdiri dan menjaga NKRI,” ujarnya.