Tebo, Gatra.com - Pasca penangkapan pengurus dan anggota Serikat Mandiri Batanghari (SMB) serta sejumlah warga Suku Anak Dalam (SAD), sejumlah kelompok SAD di wilayah Kabupaten Tebo trauma dan ketakutan. Mereka mendengar kabar jika aparat kepolisian akan langsung menangkap dan menahan jika bertemu dengan warga SAD.
Ini disampaikan langsung oleh Temenggung Apung saat beraudiensi dengan Kapolda Jambi yang diwakili oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kombes Pol M Edi Faryadi, di Jambi, Senin (5/8) kemarin.
"Kami dapat infomasi, jika Bapak polisi menemukan warga orang dalam (SAD) langsung ditangkap. Jujur warga kami takut sekali, "ujar Apung, pimpinan kelompok SAD Desa Muara Kilis, Kacamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo.
Karena takut, kata Apung, saat ini ada beberapa warganya bersembunyi atau melarikan diri ke hutan. Namun kondisi saat ini ada sebagian warga telah kembali ke rumah mereka. "Kalau ditangkap Pak polisi langsung disiksa. Itu yang ada di benak warga kami," kata Apung lagi dan dibenarkan oleh Temenggung Tupang Besak.
Untuk itu, Apung minta kepada pihak kepolisian agar turun langsung ke pemukiman SAD dan menjelaskan kepada warganya jika isu tersebut tidak benar. "Biar warga kami bisa tenang dan tidak ada lagi yang lari ke hutan karena ketakutan. Kasihan gara-gara informasi itu, bapak-bapak membawa istri dan anak-anaknya yang masih kecil sembunyi di dalam hutan," kata Apung.
Pernyataan Apung ini langsung ditanggapi oleh Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol M Edi Faryadi. Dia menegaskan bahwa isu atau informasi tersebut tidak benar alias hoaks. "Tidak ada lagi penangkapan warga SAD. Itu kemungkinan ulah sekelompok orang yang sengaja memberikan informasi yang salah untuk menakut-nakuti saudara kita di sana (warga SAD) dan ini tolong disampaikan kepada keluarga kita di sana," kata Edi Faryadi.
Edi Faryadi berkata dalam waktu dekat ini pihak kepolisian akan turun langsung ke pemukiman SAD untuk mengklarifikasi isu tersebut. "Kita sesegera mungkin turun ke sana bersama Tim Terpadu. Kita akan berkoordinasi dengan kepala daerah di sana agar bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga kita di sana. Bantuan nantinya akan kita prioritaskan kepada keluarga yang anggota keluarganya ditahan di sini," kata Edi Faryadi.