Pekanbaru, Gatra.com – Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak di Riau Selasa (6/8) sudah seperti kawasan perang. Saban waktu 4 helikopter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau meraung-raung di langit dua kabupaten itu.
Riau memang sedang berperang, memerangi api yang sudah melahap sejumlah daerah. Namun lantaran sejak Senin (5/8) Pekanbaru ibukota Provinsi Riau sudah menyatakan darurat kabut asap, BPBD mengerahkan heli water boombing ke daerah terdekat, Siak dan Pelalawan tadi.
Kebetulan menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika Pekanbaru, di kedua daerah ini ada 5 dan 13 titik api. Dari sinilah disebut asap kemudian bertandang ke langit Pekanbaru.
Dan, empat helikopter tadi, dua helikopter tipe Kamov Mi11 dikerahkan ke Pelalawan dan 2 heli tipe Bell ke Siak. Saban terbang, masing-masing helikopter mengangkut 5 ton air untuk ditumpahkan di lahan yang terbakar.
"Hari ini memang ada 4 helikopter melakukan pemadaman melalui udara. Dua helikopter membantu pemadaman di Pelalawan, dua heli lainnya di Siak," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Gatra.com, Selasa (6/8).
Sebenarnya kata Edwar, ada 8 helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sudah disiapkan untuk memadamkan kebakaran lahan di Riau. Enam unit dalam kondisi sehat dan Kamov KA-32 serta Mi8-MTV, sedang dalam perbaikan. Dari enam tadi, sementara 4 saja dikerahkan dulu.
"Dari darat, pemadaman juga dilakukan oleh TNI-Polri, BPBD, masyarakat serta dibantu personel dan peralatan dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)," katanya.
Edwar cerita, dari awal Januari 2019, heli-heli ini sudah tergolong capek bolak-balik di langit Riau. Heli tipe Kamov misalnya, sudah 74 kali mondar-mandir di Pelalawan. Lalu Tipe Mi8-MTV distanbykan setelah melakukan 1.980 kali water boombing.
Heli tipe Sikorsky S61 3.019 kali dan kemudian masuk hanggar perbaikan setelah 100 jam terbang.
Heli tipe Mi–171 107 kali membom air di Pelalawan dan Bengkalis. Tapi kalau sejak awal Januari dia justru sudah 2.871 kali water bombing. Heli tipe Bell 214 1.223 kali dan Bell 430 kali.
Edwar menyebut, luas lahan yang terbakar sejak awal Januari hingga sekarang sudah mencapai 4.582,62 hektare. Di Rokan Hulu 2,25 ha, Rokan Hilir 966,95 ha, Dumai 304,75 ha, Bengkalis 1.480 ha, Kepulauan Meranti 252,7 ha, Siak 579,25 ha, Pekanbaru 87,71 ha, Kampar 110.23 ha, Pelalawan 195 ha, Indragiri Hulu 104 ha, Indragiri Hilir 494,6 ha dan Kuantan Singingi 5 ha.