Palembang, Gatra.com – Pada pertengahan tahun ini, ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan tumbuh 5,8%. Meski tidak seperti tahun lalu, sektor konsumsi merupakan yang terbesar mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II ini.
Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumsel dapat dilihat dari sisi produksi, dan sisi pengeluaran. Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga, yang tumbuh hingga 12,87%. Hal ini disebabkan karena adanya moment lima tahunan yakni pemilihan umum (Pemilu) yang diselenggarakan April lalu. “Berbagai partai politik, termasuk juga calon daerah (DPD) melakukan kegiatan kampaye yang mendorong konsumsi meningkat,” ujarnya, Senin (5/8).
Selain konsumsi saat kampaye, pengeluaran konsumsi juga dipengaruhi oleh moment hari raya Idul Fitri yang terjadi pada pertengahan tahun. Momen ini mendorong masyarakat melakukan aktivitas belanja guna memenuhi kebutuhan hari raya.
Kata Endang, peningkatan konsumsi juga dipengaruhi oleh belanja pemerintah yang mulai meningkat sejalan dengan waktu pengerjaan sejumlah pekerjaan dan bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat. “Komponen pengeluaran pemerintah juga meningkat 6,11%, karena realisasi pos belanja mulai teralisasi. Sementara stuktur pengeluaran lainnya tidak memberikan perubahan berarti,” sambung dia.
Peningkatan sisi konsumsi juga sejalan dengan stuktur pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi, terutama sisi penyedia jasa akomodasi dan makan dan minum. Sisi ini menyumbangkan 16,41% pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran hampir didukung oleh semua sektor, diantaranya pengadaan jasa perusahaan sebesar 9,91%, pengadaan listrik dan gas sebesar 9,69%, informasi dan komunikasi sebesar 9,22% dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,98%.
“Komponen lainnya yang berperan pada pertumbuhan ekonomi yakni pembentukan modal tetap bruto dan ekspor luar negeri,” pungkasnya.