Geneva, Gatra.com - Iran mengancam akan meninggalkan kesepakatan nuklir jika Uni Eropa tidak tidak segera bertindak menolongnya untuk melonggarkan sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS).
"Dengan kelambanan orang Eropa melaksanakan komitmen mereka untuk perjanjian nuklir, Iran akan melanggar kesepakatan itu dalam waktu satu bulan," kata Juru Bicara Energi Atom Organisasi Iran, Behrouz Kamalvandi seperti dikutip Reuters, Senin (5/8).
Salah satu ancaman Iran adalah memblokir seluruh ekspor minyak dan gas keluar dari Selat Hormuz. Selat sempit di Semenanjung Arab ini dilalui oleh seperlima lalu lintas kapal minyak dan gas global.
Tindakan itu akan dilakukan jika Iran tidak dapat menjual minyak seperti yang dijanjikan oleh perjanjian nuklir sebagai imbalan untuk mengekang program pengayaan uranium Negeri Para Mullah tersebut.
“Saat ini Iran telah meningkatkan persediaan air berat di atas 130 ton dan cadangan uraniumnya yang diperkaya di atas 300 kilogram," ucap Kamalvandi.
Negara-negara Eropa, seperti Inggris, Prancis dan Jerman, terlibat dalam kesepakatan nuklir tidak berdaya untuk mencegah Presiden Donald Trump meringankan sanksi ekonomi terhadap Iran.
Pada tahun 2018, AS menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran yang membuat negara itu berada dalam keterpurukan. Negara Adidaya itu menghapus berbagai kebijakan yang meringankan Iran dalam melakukan ekspor minyak.