Pekanbaru, Gatra.com - Lima hari memasuki bulan Agustus 2019, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat ada sekitar 1.471 kunjungan penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Riau.
Para penderita ISPA ini diduga akibat terpapar kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini masih terjadi di Riau.
Kabid Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan, Yohanes kepada Gatra.com, Senin (5/8) mengatakan jumlah itu muncul dari delapan kabupaten yang ada di Riau.
"Jumlah itu bercampur dengan kasus biasa, artinya bukan khusus karena kabut asap karhutla yang terjadi saat ini," terangnya.
Yohanes merinci, kabupaten terbanyak kunjungan ISPA adalah Siak; 551 kunjungan. Lalu Kota Dumai 361 kunjungan, Kampar 299 kunjungan, Pelalawan 281 kunjungan, Pekanbaru 120 kunjungan, Rokan Hilir 57 kunjungan, Indragiri Hilir 42 kunjungan dan Bengkalis 48 kunjungan.
Sementara sepanjang Juli 2019, Diskes Riau mencatat ada sebanyak 12.156 kunjungan pasien ISPA di sembilan kabupaten di Riau. Dumai 5.028 kunjungan, Kampar 2.956 kunjungan, Rokan Hilir 1.714 kunjungan, Pelalawan 1.422 kunjungan, Pekanbaru 583 kunjungan, Bengkalis 339 kunjungan, Siak 77 kunjungan, Meranti 20 kunjungan dan Indragiri Hilir 17 kunjungan.
"Sebagai antisipasi udara terus memburuk, saat ini kita sudah siapkan stok masker di 12 kabupaten dan kota di Riau. Jumlahnya mencapai 1.365.070 masker," katanya.
Dari data BMKG Stasiun Pekanbaru, sejumlah kawasan memang sempat menunjukkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tidak sehat pada Minggu (4/8). ISPU itu ada di daerah Rumbai Pekanbaru, Duri di Kabupaten Bengkalis, dan Bangko di Rokan hilir. Sementara dalam kategori sedang terjadi di Minas Kabupaten Siak, Libo di Rokan Hilir dan Petapahan di Kabupaten Kampar.