Pekanbaru, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah di Riau akhirnya membikin Pemerintah Kota Pekanbaru menetapkan siaga darurat bencana asap hingga akhir Oktober mendatang.
Status siaga itu mencuat pada hasil rapat gabungan yang dilaksanakan di kantor Dinas Pemadam Kebakaran, penyelamatan dan perlindungan (DPKPP) Pekanbaru, Senin (5/8).
"Ini kita lakukan karena kualitas udara di Pekanbaru semakin memburuk sejak beberapa hari terakhir," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Muhammad Noer usai memimpin rapat itu.
Dengan penetapan status ini, Noer lantas memerintahkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus meningkatkan koordinasi khususnya dalam memaksimalkan penanganan karhutla serta dampaknya.
"Kita harus sigap melihat situasi, jika udara terus memburuk, langkah tepat harus segera diambil. Seperti misalnya Dinas Pendidikan meliburkan sekolah, Dinas Kesehatan membagikan masker dan hadirkan pelayanan kesehatan. Sementara tim Satgas Karhutla memaksimalkan pemadaman dan juga pendinginan," katanya.
Menurut data BMKG Stasiun Pekanbaru, Senin (5/8) jarak pandang di kota Pekanbaru hanya sekitar 1,5 kilometer. Sementara titik panas ada sekitar 33 titik. Dari jumlah itu 19 titik dinyatakan sebagai titik api.