Tanjungpinang, Gatra.com - Ratusan pencari suaka dari berbagai negara menggelar unjuk rasa di depan kantor International Organization for Migration (IOM) di KM 7 Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (5/8).
Mereka datang dari Badra Resort, Bintan yang telah menjadi tempat penampungan mereka selama beberapa tahun oleh Agensi Imigrasi PBB (The UN Migration Agency).
Dalam aksinya, para pencari suaka yang berasal dari negara Somalia, Pakistan, Afganistan dan Sudan ini membawa kertas bertuliskan seruan meminta jaminan kepada IOM.
Zidane 22 tahun, pencari suaka asal Sudan ini mengaku terpaksa melakukan unjuk rasa lantaran tidak adanya perhatian dari IOM.
"Selama di penampungan kami tidak bisa bekerja. Kerjaan kami cuma makan dan tidur," katanya kepada Gatra.com.
Zidane mengaku kalau sebelumnya mereka sudah melakukan komunikasi, namun tidak ada jawaban pasti dari pihak IOM.
"Kami hanya ingin kepastian kapan akan diberangkatkan ke negara yang akan menampung, itu saja," kata Zidane.
Ali Rizal Nazario 28 tahun, pencari suaka asal Afganistan ini menyebut kalau aksi mereka pagi itu tidak dikomandoi oleh siapapun. Unjuk rasa dilakukan murni lantaran lelah dengan ketidakjelasan status mereka selama berada di Indonesia.
"Kami mengalami tekanan mental, tolong bantu kami, kami juga manusia," pintanya.
Ia mengaku sebenarnya tidak ingin melakukan unjuk rasa. Namun, beberapa upaya yang telah dilakukan sebelumnya tidak mendapat atensi sama sekali.
Aksi pagi itu pun mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian. Hingga berita ini dilansir, belum ada satupun utusan atau perwakilan IOM yang menjumpai ratusan pencari suaka itu.
Reporter: Fathur Rohim