Padang, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Sumatera Barat memperkirakan Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena kondisi cuaca yang cukup terik.
"Tiga sampai empat hari ke depan potensi karhutla cukup mudah terjadi di dua kabupaten tersebut," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha ketika dihubungi Gatra.com, Senin (15/8).
Ia mengatakan musim kemarau akan terjadi cukup lama yang mengakibatkan kondisi lahan di daerah tersebut menjadi kering dan akan mudah terpantik kebakaran lahan secara luas.
"Kondisi cuaca yang terik seperti saat ini diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan," ujar Yudha.
Ia mengimbau agar masyarakat dan pemangku kepentingan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena berpotensi meluas sehingga sulit untuk dikendalikan.
"Jangan sembarangan membuang puntung rokok di lahan yang kering," ucapnya.
Berdasarkan pengamatan BMKG Minangkabau saat ini tidak terdapat titik api (hotspot) di Sumbar, namun potensi timbulnya titik api perlu diwaspadai.
Secara umum suhu udara di Sumbar berada di angka 19 hingga 31 derajat celsius, tingkat kelembaban udara sebesar 65 sampai 97 persen, dan arah angin dari barat ke timur laut dengan kecepatan 16 kilometer per jam.
Yudha menambahkan berdasarkan pantauan satelit jumlah titik api di beberapa provinsi tetangga sudah berkurang hingga 19 titik dengan tingkat kepercayaan menengah hingga tinggi.
Lokasi terbanyak berada di Provinsi Riau sebanyak 10 titik api, Sumatera Selatan tujuh titik, Lampung satu titik, dan Sumatera Utara satu titik.