Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Sejak beberapa hari ini masyarakat Kota Kuala Tungkal mengeluhkan sedikitnya air yang mengalir dari PDAM Tirta Pengabuan. Untuk mengumpulkan air satu ember bahkan membutuhkan waktu hingga satu jam.
Seperti yang dikeluhkan Edi, warga Jalan Sriwijaya, Kota Kuala Tungkal. Menurutnya, butuh waktu seharian untuk mengumpulkan air keperluan rumah tangga. Tapi sayangnya, terkadang air tidak keluar sama sekali dari keran.
"Sekarang sudah tidak bisa lagi menampung pakai drum. Air yang keluar sedikit. Dapat lima ember saja sudah lumayan," katanya Senin (5/8).
Karena kecilnya air yang keluar dari pipa PDAM, beberapa warga terpaksa menggunakan mesin penyedot air. Karena dengan begitu, air baru mengalir sedikit lebih deras. Tapi bagi yang tidak punya mesin, hanya bisa pasrah saja menunggu ember mereka penuh.
"Kalau beli mesin, berarti keluar biaya lagi. Jadi cuma bisa pasrah saja," ujar Edi.
Direktur PDAM Tirta Pengabuan, Ustayadi Barlian ketika dikonfirmasi membenarkan jika produksi air berkurang. Penurunan produksi air ini mencapai 70 persen dari hari biasanya. Menurutnya, penurunan produksi ini disebabkan musim kemarau. Sumber air jadi mengering.
"Biasanya produksi air mencapai 4.000 kubik, tapi sekarang cuma bisa 1.800 kubik," katanya.
Ustayadi menyebutkan, guna mengatasi kelangkaan air bersih, pihaknya akan mengerahkan tiga unit mobil tangki air. Mobil-mobil tersebut akan dioperasikan untuk membagikan air bersih ke masyarakat.
"Ini sebagai bentuk tanggung jawab kita pada pelanggan. Rencananya besok, mobil sudah kita operasikan," kata Ustayadi.
Ustayadi mengakui langkah yang ia ambil tersebut tak akan sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pelanggan seperti biasa. Namun itulah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan air. "Cuma ini yang bisa kita lakukan saat ini," ucapnya.