Home Internasional Pasca Penembakan di El Paso, Walmart Tetap Menjual Senjata

Pasca Penembakan di El Paso, Walmart Tetap Menjual Senjata

El Paso, Gatra.com - Kendati ada dua penembakan mematikan di toko-tokonya dalam waktu kurang dari seminggu, raksasa ritel Amerika Walmart tidak punya rencana untuk berhenti menjual senjata dan amunisi.

Diketahui, Sabtu (3/8) lalu, seorang pria melepaskan tembakan dengan senapan ke sebuah Walmart di Texas yang menewaskan 20 orang. Kejadian ini hanya berselang empat hari setelah seorang karyawan yang marah menembak mati dua rekan kerjanya dan melukai seorang petugas polisi di salah satu toko jaringan besar tersebut di Mississippi.

Baca Juga: Ratusan Pucuk Senjata Api Berhasil Diamankan Polda Lampung

"Kami fokus untuk mendukung rekanan kami, pelanggan kami, dan seluruh komunitas El Paso," kata juru bicara Walmart, Randy Hargrove, dilansir AFP, Senin (5/8).

Setelah penembakan El Paso, CEO Walmart Doug McMillon mem-posting di Instagram, bahwa Ia tidak percaya hal ini terjadi. "Hati saya sakit untuk komunitas di El Paso, terutama kolega dan pelanggan di toko, serta keluarga para korban," tulisnya.

Pendiri Walmart, Sam Walton, sangat menyukai senjata. Sehingga produsen senjata Amerika, Remington memberi nama model senapan berburu untuknya. Tetapi raksasa ritel itu memiliki target pembelinya adalah penembak dan pemburu olahraga.

Baca Juga: Baku Tembak Dengan Polisi Di Jalan, Abdul Lahab Jadi Buron

Walmart telah membuat perubahan kebijakan senjata selama bertahun-tahun ini. Pada 1993, mereka berhenti menjual pistol. Perusahaan tersebut berhenti menjual senapan semi-otomatis pada 2015. Setelah penembakan Parkland, Florida pada Februari 2018 yang menyebabkan 17 orang terbunuh di sebuah sekolah menengah, mereka menetapkan aturan pembelian senjata minimum umur 21 tahun.

Namun, sebagai rantai ritel terbesar di Amerika Serikat, Walmart terus menuai kritik karena persediaan senjata api yang bertahan lama. Setelah tragedi di El Paso, banyak pengguna Twitter mem-posting di Twitter, "Hentikan penjualan senjata."

 

 

62