Batanghari, Gatra.com - Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Batanghari, Helmaidi secara gamblang menyampaikan alasan dia mundur melatih calon paskibraka (Capaska) 2019.
"Saya salam baik-baik, hormat dengan orang tua, kami cium tangan, begitu juga Ketua PPI Batanghari. Dan tidak ada permasalahan seperti apa yang mereka (Dispora) sampaikan pada saat dipanggil Komisi III DPRD Batanghari pekan lalu," kata Helmaidi dalam pertemuan dengan Sekretaris Komisi III DPRD Batanghari Adison, Senin (5/8).
Baca Juga: Dua Pelatih Capaska Penuhi Panggilan Komisi III
Ia menyesali sikap Majelis Tinggi Organisasi PPI Batanghari, Haizir yang tidak paham dengan proses yang telah dilakukan PPI Batanghari selama ini. Padahal dia (Haizir) sudah cukup lama mengurus Paskibraka sejak dari Kesra.
"Kami akui itu betul (Majelis Tinggi Organisasi) PPI Batanghari. Tapi mengapa dia tidak paham dengan proses yang kami jalani selama ini. Proses seleksi memang kita sudah dapat tahapan 30 capaska. Kenapa tidak diumumkan?" ujarnya.
Baca Juga: Disebut Tidak Profesional, Rami: Kami Kerja Total!
Mantan Ketua PPI Batanghari ini bilang tahun sebelumnya semua capaska sebelum masuk asrama harus memegang surat keterangan sehat. Kemudian capaska harus menyampaikan surat pernyataan dari orang tua di atas materai 6.000.
"Karena proses latihan untuk mengubah sikap dan mental dilakukan sedikit keras itu sudah pasti. Makanya kami khawatir terjadi suatu hal yang tidak diinginkan selama proses binaan, misalnya ada yang sesak nafas. Padahal penyakit dia sudah dibawa dari rumah," katanya.
Baca Juga: Pelatih Capaska Batanghari Sampaikan Alasan Mundur ke Dewan
PPI Batanghari juga harus meminta KIR kesehatan kepada 30 capaska Batanghari setelah masuk karantina. Dan ini wajib bagi capaska. Sebab pernah kejadian mereka sudah masuk 30, tenyata ada penyakit dalam tubuh salah satu capaska yakni jantung tidak tertutup dan ini sangat fatal.
"Sekali saja salah melangkah, kami nyatakan gagal," ujarnya.
Baca Juga: Keterlambatan Pengumuman Nama Capaska Disebabkan Faktor X
Ranah PPI Batanghari diberikan tanggung jawab melakukan seleksi 30 orang. Kalau sistem yang digunakan dalam pengumuman nama-nama capaska sangat transparan.
"Seperti tahun sebelumnya, dapat nama-nama 30 capaska, langsung diumumkan. Tidak seperti sekarang. Kami tidak mau disudutkan. Karena asumsi masuk Paskibraka bagi masyarakat, kalau dak ado duit dan bukan anak pejabat, tidak lulus. Makanya kami selama ini dari PPI tidak setuju menggunakan surat. Boleh menggunakan surat namun setelah itu diumumkan terlebih dahulu," ujarnya.
Baca Juga: Dispora Siapkan Enam Kapten, PPI Batanghari Heran