Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 980 wisudawan Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun Akademik 2018/2019 melaksanakan prosesi wisuda yang terdiri dari 744 Praja Angkatan XXVI, dan 161 orang mahasiswa Program Magister terapan (S2).
Selain itu juga 37 mahasiswa Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3), serta 38 orang Profesi Kepamongprajaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (5/8).
Prosesi wisuda dihadiri Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hadi Prabowo; Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil; Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir; dan Rektor IPDN, Murtir Jeddawi.
Dalam pidatonya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo memberikan pesan kepada wisudawan untuk memperjuangkan dan menyerap aspirasi rakyat.
"Tugas anda belum selesai karena tugas anda yang utama adalah pengabdian pada masyarakat dimanapun anda berada. Teruslah menimba ilmu, serap aspirasi masyarakat dan perjuangkan," ujarnya.
Dia juga meminta para wisudawan yang ditempatkan di berbagai daerah, mampu melayani masyarakat dengan cepat dan ramah. Pasalnya, ia menilai alumni IPDN sangat dinantikan pengabdiannya di masyarakat.
"Pelayanan dan kecepatan anda ditunggu masyarakat, layani masyarakat dengan cepat dan ramah. Gerakan dan berdayakan masyarakat sesuai disiplin ilmu yang ada," ujarnya.
Dia juga meminta seluruh wisudaan IPDN untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan setiap stakeholder untuk menjaga stabilitas dan keamanan kedepannya.
"Tugas anda di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, ingat bahwa anda tidak berdiri sendiri, karena yang namanya Pemerintah ada TNI, Polri, tokoh agama, tokoh adat, serta tokoh masyarakat yang merupakan bagian dari pemerintahan yang harus bersinergi," tambahnya.
Baca juga: Ribuan Purna Praja IPDN Segera Diangkat Menjadi PNS
Di kesempatan yang sama, Rektor IPDN, Murtir Jeddawi menyatakan bahwa kampus yang dipimpinnya telah melahirkan calon Aparatur Sipil Negara pelopor Penggerak Revolusi Mental dari dilakukannya wisuda ini.
Tak hanya itu, IPDN juga diharapkan dapat menjadi pilot keteladanan dan inovasi dalam berbagai kehidupan.
"Pada Tahun 2015, Presiden Joko Widodo mencanangkan IPDN sebagai Kampus Revolusi Mental. Maknanya, Presiden ingin mencetak bangsa dan SDM yang memiliki perbaikan mental, fisik, spiritual maupun dalam tata kehidupan dan berbangsa serta komitmen moral," katanya.
Murtir juga berharap para praja IPDN yang akan dilantik oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (6/8) nanti mampu menjadi perekat NKRI.
"Pesan saya, tetaplah jadi kader IPDN perekat NKRI, dimanapun berada tetaplah memiliki sifat Pamong yang mengayomi, melayani, memberdayakan masyarakat. Tetaplah berkarakter dan melayani masyarakat," ungkapnya.