Jakarta, Gatra.com- Pemadaman listrik oleh PT PLN (Persero) yang terjadi kemarin, Minggu (4/8) hingga hari ini, tentunya merugikan banyak sektor, khususnya perekonomian Indonesia.

“Jadi, dengan pemadaman yang dilakukan oleh PLN memberikan kerugian besar kepada dunia usaha, dan bahkan bisa buruk lagi apabila tidak diatasi secara cepat,” ujar Direktur Riset Center of Refrorm on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam, ketikad dihubungi Gatra.com, Jakarta, Senin (5/8).

Sementara itu, ia mengatakan, sektor yang paling dirugikan ialah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena mayoritas pelaku ekonomi Indonesia bergerak di sektor UMKM. Selain itu, keterbatasan mereka untuk back up listrik seperti genset.

Pieter menjelaskan, investor kecewa terhadap kejadian tersebut, yang menyebabkan investasi terhambat. “Karena investor sudah tahu. Jadi, dampak investor terhadap investasi Indonesia tidak besar lagi. Hal ini tentunya akan menjadi sulit. Terutama untuk melakukan lompatan pertumbuhan seperti apa yang diharapkan oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, kejadian tersebut cukup memalukan nama Indonesia di mata global. Oleh karena itu, ia meminta berbagai pihak bertanggung jawab atas insiden tersebut, tidak hanya PLN, tetapi juga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM).