Jakarta, Gatra.com - Menyalakan lilin ternyata tidak hanya berisiko menimbulkan kebakaran, tetapi juga mengakibatkan penyakit kronis seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), bahkan kanker paru-paru.

"Anda bisa mengalami sesak napas, tenggorokan terganggu, bersin-bersin, sampai yang punya asma bisa kambuh mendadak. Risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga akan muncul. Ada juga risiko faringitis, iritasi napas, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," kata Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UI, Agus Dwi Susanto saat ditemui di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Senin (5/8).

Penyebab dari semua penyakit itu adalah particulate matter (PM) dan gas emisi seperti karbon (CO), dan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran lilin.

Kemudian, ketika gas sisa itu terus menerus terhirup oleh hidung, maka partikel yang berukuran sangat kecil akan mengendap di saluran pernapasan, misalnya saja di hidung, tenggorokan, faring, dan paru-paru.

Tidak hanya itu, menurut dokter spesialis paru di RS Pelita Harapan itu, PM yang mengendap di saluran pernapasan dapat menyebabkan kanker paru. Ini disebabkan zat karsinogenik yang ada di dalam PM.

"PM memicu karsinogenik, sehingga dapat timbul penyakit kanker dalam jangka panjang. Kemudian, PM tersebut masuk lewat saluran napas, lanjut ke alveoli. Masuklah ke pembuluh darah dengan proses oksidatif. Setelah itu baru muncul kanker," tandas Agus.