Surabaya, Gatra.com - Warga Kota Surabya dinilai siap menerima moda transportasi massal, subway. Bahkan lebih dari 10 tahun, warga telah menunggu modernisasi transportasi di Kota Pahlawan. 

"Kalau ditanya siap ya sudah ditunggu-tunggu. Ini kan percepatan ekonomi yang sangat efisien,’’ kata pengamat ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Tika Widiastuti di Surabaya, Senin (5/8).

Tika menambahkan Surabaya mengarah menuju kota megapolitan. Tingkat pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan kawasan yang cenderung statis.

Dampaknya, tingkat kemacetan kota bertambah. Transportasi bawah tanah menjadi solus dampak pertumbuhan ekonomi terus tumbuh di atas rata-rata nasional. 

"Dengan adanya subway, justru efisiensi pengeluaran dan efektifitas ekonomi masyarakat meningkat signifikan,’’ terang Tika.

Lulusan pasca sarjana ekonomi dan keuangan syariah Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan keberadaan subway bukan ancaman bagi angkutan umum dan online.

Pasalnya, subway Surabaya dirancang terkoneksi dengan angkutan umum konvesional dan online pada termninal subway sebagai feeder.

’’Secara teori dengan pendapatan yang tepat maka akan menghemat pengeluaran. Begitu juga pengeluaran yang efisien mampu meningkatkan pendapatan masyarakat,’’ terang Tika.

Pasalnya, subway tidak hanya menjadi transportasi. Namun seluruh zona wilayah perekonomian di Surabaya akan berdampak signifikan.

"Ini juga penting, karena pasti perputaran ekonomi juga akan berjalan. Dan pembiayaan investasinya juga tidak murah,’’ pungkasnya.

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Abdul Rozak