Batanghari, Gatra.com - Dua pelatih calon paskibraka (Capaska) memenuhi panggilan Komisi III DPRD Kabupaten Batanghari. Mereka adalah Ketua PPI Kabupaten Batanghari Rami Vulwondes dan Majelis Pertimbangan Organisasi Helmaidi.
Kehadiran dua pelatih capaska diterima Sekretaris Komisi III DPRD Batanghari Adison. Komisi III sengaja mengirim surat resmi pemanggilan dua pelatih untuk mengetahui alasan mereka mundur.
Ketua PPI Batanghari Rami Vulwondes mengatakan mereka diundang pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Batanghari melakukan seleksi calon Paskibraka ke sekolah-sekolah.
"PPI Batanghari juga punya program sendiri yaitu pembinaan ke sekolah-sekolah, mulai tahapan baris-berbaris untuk tingkat SMA. Seleksi pertama ke sekolah-sekolah dan seleksi kedua di Dispora Batanghari," kata Rami menjelaskan kepada Sekretaris Komisi III DPRD Batanghari, Senin (5/8).
Ia bilang jadwal seleksi capaska 2019 dibuat Dispora Batanghari. Tepatnya Juni 2019, Dispora Batanghari minta 30 nama-nama capaska kepada PPI Batanghari.
"PPI Batanghari punya tim seleksi. Mereka minta agar saya konfirmasi ke Dispora Batanghari mengapa 30 nama-nama capaska belum diumumkan," ujarnya.
Tim PPI Batanghari mempunyai tugas masing-masing. Ada pelatih Danton, pelatih formasi, penanggung jawab di asrama soal etika. Karena mepetnya waktu, tim PPI meminta Ketua PPI konfirmasi ke pihak Dispora Batanghari.
"Akhirnya saya bertemu dengan bang Haizir dan bang Adi agar segera mengumumkan. Kami minta tolong pada tanggal 1 Agustus sudah finishing. Karena prosesnya tidak segampang yang orang tidak tahu," ucapnya.
Rami berujar persiapan masuk asrama harus sangat matang. Ini merupakan salah satu alasan dia meminta percepatan pengumuman 30 nama-nama capaska 2019.
"Namun akhir Juli belum juga diumumkan. Karena apabila kejaran tidak tercapai, pasti PPI yang akan disalahkan dan dibebankan. Sebab masyarakat dan pemerintah juga tahu walaupun penyelengga Dispora, tapi anak-anak PPI dan pelatihlah yang totalitas melatih di sana," katanya.