Bogor, Gatra.com - Jalannya Ijtimak Ulama IV yang tengah berlangsung di hotel Lor In, Sentul Bogor hari ini, Senin (5/8) diwarnai ungkapan-ungkapan kekecewaan terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019. Hal itu diungkapkan oleh Steering Comittee (SC) Ijtimak Ulama IV Slamet Ma'arif dalam konferensi pers di sela jalannya acara.
"Dari kelima tokoh yang bicara di kesempatan pertama, memang rata-rata mereka mengevaluasi dulu apa yang sudah terjadi di bangsa ini. Termasuk evaluasi Pileg dan Pilpres, mereka sangat kecewa dengan pelaksanaan Pilpres kemarin," ungkap Slamet kepada wartawan.
Dari kekecewaan-kekecewaan tersebut, peserta memberikan berbagai masukan terkait hubungan antara elemen 212 dengan Partai Politik.
"Ada yang mengatakan bahwa masukan buat kita, sudahlah kita tidak usah berjuang lagi bersama parpol, ada yang mempertimbangkan, ada yang cari cara yang lain. Ada yang mempertimbangkan kemungkinan bergandeng tangan untuk satu tujuan," ujar Slamet.
Baca juga: GNPF Bantah Ijtimak Ulama IV Respon Pertemuan Prabowo-Jokowi
Dalam forum tertutup Ijtimak Ulama IV, Slamet mengatakan tiap delegasi dari masing-masing provinsi menyampaikan aspirasinya yang nanti akan dikerucutkan menjadi sikap bersama yang akan disampaikan dalam penutupan.
Kendati kental dengan bahasan yang bersifat politis, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Ulama menegaskan bahwa pembahasan dalam forum tersebut tidak terlepas dari pertimbangan berdasarkan Al Qur'an dan Hadits.
Diketahui diantara tokoh dan ulama yang hadir yakni Zulkifli Muhammad Ali, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur hingga Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto. Panitia mengklaim jumlah peserta yang hadir dalam Ijtimak Ulama kali ini mencapai 1000 orang.