Ohio, Gatra.com - Seorang pria bersenjata lengkap dengan pelindung tubuh dan topeng, melepaskan tembakan di lingkungan Dayton, Ohio, Amerika Serikat. Kejadian di tempat yang dikenal dengan kehidupan malamnya, ini menewaskan sembilan orang termasuk adiknya sendiri, serta melukai 27 lainnya.
Dilansir Reuters, Senin (5/8), penembakan massal yang terjadi pada Minggu (4/8) pagi itu merupakan yang terbesar kedua dalam waktu kurang dari satu hari.
Petugas polisi yang melakukan patroli rutin berada di tempat kejadian dalam waktu kurang dari satu menit dan berhasil menembak mati orang tersebut. Pihak berwenang mengaku tindakan itu dilakukan untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan.
"Petugas bertindak secara spontan dan efektif, serta dapat mengakhiri aksi lelaki tersebut dalam waktu 30 detik," ujar Kepala Polisi Richard Biehl.
Polisi mengungkap identitas pelaku bernama Connor Betts, seorang pria kulit putih berusia 24 tahun berasal dari Bellbrook, Ohio. Diketahui bahwa pria ini dipersenjatai dengan senapan serbu yang dilengkapi dengan magazine panjang yang dapat menampung hingga seratus peluru.
Saudara perempuannya, Megan Betts (22) merupakan salah satu korban pertama yang terbunuh.
Biehl mengatakan kedua bersaudara itu berada di satu kendaraan yang sama beserta juga kawan lainnya sebelum terjadi tragedi mematikan tersebut.
Biehl mengatakan, pertumpahan darah itu dimulai pada pukul 01.00 waktu setempat di Distrik Oregon, sebuah lingkungan bersejarah yang populer dengan klub malam, restoran, galeri seni dan toko-toko.
Rekaman video yang direkam di luar Ned Peppers Bar menunjukkan masyarakat sedang menikmati suasana di daerah itu, tiba-tiba berhamburan melarikan diri menghindari tembakan. Tak lama setelah itu, tampak petugas berlari ke tempat kejadian dan menembaki tersangka.
"Seandainya orang ini berhasil melewati pintu Ned Peppers dengan persenjataan seperti itu, kemungkinan akan ada korban lebih banyak," kata Biehl.
Dia menyampaikan bahwa belum diketahui motif penembakan yang dilakukan Connor. Dia mengaku sampai saat ini pihaknya masih melakukan investigasi terkait kejadian itu.
"Kami masih di tahap awal dalam penyelidikan ini. Kami tidak memiliki informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan yang ingin diketahui semua orang," tuturnya