Purwokerto, Gatra.com – Pemadaman listrik PLN di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat menyebabkan empat kereta jurusan wilayah Jabodetabek ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang melintasi Purwokerto, Jawa Tengah terlambat. Bahkan, dua di antaranya berkategori parah.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 5 Purwokerto, Supriyanto mengatakan empat kereta yang terlambat tersebut yakni KA Bima jurusan Gambir-Purwokerto-Surabaya, KA Gajayana jurusan Gambir-Purwokerto-Malang, KA Sawunggalih dan KA Senja Utama.
Kata dia, KA Bima terlambat 241 menit, atau empat jam lebih. KA Bima seharusnya masuk ke Stasiun Purwokerto pukul 21.28 WIB, diperkirakan baru akan tiba pada pukul 01.30 WIB. Sedangkan KA Gajayana terlambat 190 menit, yang mestinya masuk ke Purwokerto pukul 22.34 WIB, terlambat menjadi pukul 01.44 WIB. Adapun dua kereta terakhir, hanya terlambat kisaran 20-30 menit.
“Yang parah itu KA Bima dan KA Gajayana. Kalau Bima sekitar 241 menit, kalau Gajayana 190-an menit,” katanya, Minggu (4/8) malam .
Dia menjelaskan, padamnya aliran listrik menyebabkan KRL di Jabodetabek berhenti di tengah lintasan. Akibatnya, kereta reguler yang mestinya diberangkatkan harus menunggu hingga KRL kembali beroperasi.
Supriyanto mengemukakan, penumpang KA Bima dan KA Gajayana dari stasiun Purwokerto, bisa mengembalikan tiket dan akan dikembalikan 100 persen harga tiket. Adapun keterlambatan dua kereta lain, yakni KA Sawunggalih dan KA Senja Utama dinilai masih dalam taraf wajar.
Namun begitu, Supariyanto atas nama PT KAI meminta maaf kepada para penumpang yang tidak nyaman atas terganggunya perjalanan KA.
“Persinyalan itu sih tidak masalah. Cuma kalau listrik aliran atas untuk perjalanan KRL itu kan padam, jadi KRL berhenti semua. Sehingga jalur tertutup semua. Tidak ada KA yang bisa lewat,” ujarnya.
Dampak pemadaman adalah terganggunya sistem perjalanan kereta api. Akan tetapi, pemadaman tak menyebabkan sistem persinyalan terganggu. Perjalanan KA mulai normal mulai pada Senin (5/8) dini hari.