Aceh Besar, Gatra.com - Wakil Ketua Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengatakan, perlindungan terhadap anak-anak di Aceh tidak dapat hanya dilakukan oleh Pemerintah Aceh saja melainkan harus mendapat dukungan dari semua pihak.
Menurut dia, perlindungan bagi anak di Aceh masih membutuhkan perhatian yang besar, hal ini disebabkan karena masih banyaknya kasus kekerasan, ekploitasi, serta pelanggaran hukum terhadap anak.
"Untuk itu berbagai upaya mesti kita perkuat guna memberi perhatian bagi anak-anak ini, sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan baik," kata Dyah Erti pada kegiatan Jambore Anak 2019 di Aceh Besar, Ahad (4/8).
Namun demikian, kata Dyah, Pemerintah Aceh tentu tidak dapat bekerja sendiri untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak Aceh, dukungan dari ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pegiat LSM sangatlah dibutuhkan untuk bersama-sama menghadirkan lingkungan yang ramah bagi anak.
Ia juga menjelaskan, anak-anak ini adalah calon pemimpin ke depan yang harus dilindungi, sebab jika tidak maka apa jadinya mereka ke depan. "Untuk itu, kita juga meminta agar pelaku kekerasan mendapat hukuman seberat-beratnya biar mendapatkan jera," katanya.
Sementra itu, Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan ruang dalam mengembangkan minat, bakat, aktualisasi diri anak-anak yang berada dalam lembaga pengasuhan anak atau panti asuhan.
Dalam kegiatan ini dihadirkan permaian-permainan tradisional khas Aceh dengan pendalaman nilai-nilai filosofi dari permainan tersebut, serta mendesain sebuah konsep acara yang akan menumbuhkan nilai-nilai kesepakatan, kesamaan, kedisiplinan, tanggung jawab, keberanian dan saling menghargai bagi anak-anak," katanya.