Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan aplikasi "Akuarium Indonesia" untuk mendata spesies-spesies ikan yang ada di Indonesia, di sela acara Kontes dan Pameran Ikan Hias DKI Jakarta, Plaza Kalibata, Jakarta, Minggu (4/8).
Aplikasi ini dirancang oleh taruna-taruni Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta di bawah bimbingan Dr. Kadarusman yang turut didukung Balai Riset Perikanan Hias Depok, Jawa Barat dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Papua Barat.
"Didalamnya menghimpun dan memetakan ikan-ikan hias yang ada dan beredar Indonesia. Bahkan diketahui yang dilarang, diizinkan, dan sebagainya," ungkap Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta, Mochammad Heri Edy.
Heri mencatat terdapat 801 spesies yang sudah terdaftar dalam aplikasi "Akuarium Indonesia". Ia menghimbau kepada pegiat, pemerhati, dan pencinta ikan hias untuk bersama-sama mengisinya.
"Kami juga menghimpun bursa komersial ikan hias di indonesia," ujarnya. Dalam bursa tersebut tercatat pembudidaya, perusahaan, nama ikan hias yang dikomersialkan, dan harga ikan hias di pasar.
"Aplikasi akuarium ini menggambarkan bahwa bisnis ikan hias sudah mengadaptasi revolusi industri 4.0. Kami melihat bahwa bisnis-bisnis ikan di indonesia luar biasa," tuturnya.
Heri berharap aplikasi tersebut dapat memberi manfaat kepada komunitas penggemar ikan hias.
Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Maman Hermawan mengungkapkan aplikasi ini penting untuk penyusunan database (data) ikan hias nasional.
Maman menyebut pihaknya berkeingan merieview 7.000 spesies ikan yang ada di Indonesia. Aplikasi ini juga menyimpan database mengenai spesies krustasea (udang dan kepiting), kerang, kura-kura, dan tamanan hias akuatik.
"Dari segi komersial, ini menjadi wadah jual beli. Ini ide dan semangat baru untuk mewujudkan proses pendataan agar rapi. Kita mengaku ekspor, tapi jangan-jangan malah defisit," katanya.