Pasaman Barat, Gatra.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit melakukan pelepasan jenazah Bupati Pasaman Barat, Syahiran di Masjid Agung Baitul Ilmi Simpang Empat, Pasaman Barat sebelum almarhum dimakamkan pada Minggu (4/8).
Nasrul Abit mewakili Pemerintah Provinsi Sumbar menyampaikan ucapan belangsukawa secara resmi atas berpulangnya bupati dua periode itu.
"Syahiran adalah sosok pekerja keras. Ia berhasil mengeluarkan Pasaman Barat dari daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan)," ujar Nasrul Abit di Pasaman.
Kepergian Syahiran cukup mengejutkan banyak pihak termasuk warga Pasaman Barat. Syahiran sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.
Selain mengeluarkan Pasaman Barat dari daerah 3T, Syahiran juga memiliki program lainnya yakni pemekaran nagari. Program pemekaran nagari yakni upaya yang dilakukan oleh pemda setempat untuk meluaskan atau menambah cakupan wilayah (kenagarian) sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Di masa kepemimpinannya, Syahiran berhasil memekarkan wilayah menjadi 72 nagari dari sebelumnya 19 nagari. Selain itu ia juga menggalakkan program penempatan bidan di setiap nagari untuk memenuhi pelayanan kesehatan terutama pelayanan melahirkan guna menekan angka kematian bayi dan ibu di nagari-nagari Pasaman Barat.
Syahiran juga mengembangkan pembangunan daerah lainnya seperti Teluk Tapang, infrastruktur jalan dan lain-lain untuk optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah.
"Selamat jalan sahabat. Semoga bakti dan pengabdianmu selama ini menjadi amalan kebaikan serta apa-apa yang telah dikerjakan dalam memajukan Pasaman Barat dapat menjadi inspirasi bagi kesejahteraan hidup masyarakat di daerah ini," ucap Nasrul Abit.
Bupati Syahiran meninggal dunia pada Sabtu malam (3/8) setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Pria kelahiran 19 September 1953 ini mengawali karirnya di pemerintahan sejak 1982 sebagai Camat Batipuh.
Selanjutnya sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Pasaman (1989), Camat Pasaman (1991), Camat Sungai Beremas (1993), Camat Kinali (1996), Camat Rao Mapattunggul (1998). Karirnya naik menjadi Asisten Tata Praja Setdakab Pasaman (1999), Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Pasaman (2001), dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman (2001-2005).
Pada 2005, almarhum ikut bertarung pada pesta demokrasi Pilkada Pasbar dan dipercaya untuk memimpin selama lima tahun (2005-2010), kemudian terpilih sebagai Anggota DPRD Sumatera Barat (2014-2016). Syahiran kembali ikut bertarung dalam pesta demokrasi dalam Pilkada Pasaman Barat dan terpilih kembali dan menjabat selama 2016-2019.