Badung, Gatra.com - Tradisi unik turun-temurun, Ngerebeg Mekotek, digelar warga Desa Adat Munggu, Mengwi Badung, Bali, Sabtu, (3/8) kemarin. Pelaksanaan tradisi tersebut bertepatan dengan hari Raya Kuningan atau setiap 6 bulan sekali.
Bedesa Adat Munggu, Made Rai Sujana menyampaikan, tradisi tersebut merupakan bentuk penghormatan para leluhur yang memenangkan perang melawan kerajaan Blambangan di Jawa Timur. Tradisi ini juga bentuk penolak bala, karena diyakini oleh masyarakat roh-roh jahat akan mengganggu desa.
"Tradisi ini sampai saat ini dilaksanakan di pertigaan maupun di perempatan jalan. Yang memiliki makna, sebagi mengusir roh-roh jahat yang ingin mengangu khususnya di masyarakat di Desa Adat Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung," kata dia.
Tradisi Ngerebeg Mekotek ditandai dengan pemukulan kulkul (ketongan khas Bali).
"Ada puluhan orang, kesemuanya pria membawa galah berbahan kayu Pulet setinggi hampir 3 meter. Juga akan ada juga sejumlah pria memanjat puncak gunung kayu tersebut, Sebelum dimulai percikan Titra atau Air suci disertai dengan doa dari pemuka Agama dengan tujuan agar pelaksanaan berjalan dengan lancar," jelasnya.
Di era penjajahan Belanda tepatnya 1915, tradisi ini sempat dilarang, karena dikhawatirkan memicu pemberontakan. Tetap kembali digelar setelah sarana tombak besi digantikan dengan kayu pulet.
Reporter: A.A.Gede Agung
Editor: Wem Fernandez