Washington D. C., Gatra.com - Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) menemukan tiga sistem planet baru pada Februari lalu. Menandai kemunculan M-type, GJ 357 pada beberapa hari ini.
Seperti dilansir Medical Daily, Sabtu (3/8), ukuran GJ 357 hanya sepertiga dari massa dan ukuran Matahari. Tidak hanya itu, planet yang berada di konstelasi Hydra itu juga memiliki suhu 40% lebih dingin, dari planet yang ada di tata surya.
GJ 357d merupakan planet yang berpotensi dihuni manusia di masa depan. Planet itu memiliki luas, dua kali ukuran Bumi. Meski begitu, 357 d merupakan planet yang letaknya paling jauh dari tiga planet lain di dalam sistemnya.
"GJ 357 d terletak di tepi luar zona layak huni bintangnya, di mana ia menerima jumlah yang sama dari energi bintang dari bintangnya seperti halnya Mars dari Matahari," kata astronom dari Institut Max Planck, Jerman, Diana Kossakowski, dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, Diana menjelaskan, 357 d memiliki atmosfer yang padat, sehingga dapat menghasilkan panas yang digunakan untuk mencairkan es di permukaannya.
Berdasarkan penelitian yang tertulis dalam jurnal Astronomi dan Astrofisika, 357 d membutuhkan waktu 55,7 hari untuk mengorbit bintangnya. Artinya memiliki jarak 20% jarak Bumi dari Matahari.
Planet lainnya yang mungkin dapat ditinggali ialah GJ 357 b. Jaraknya 11 kali lebih dekat dengan bintangnya, daripada jarak Merkurius ke Matahari. Planet ketiga, yang juga planet tengah adalah GJ 357 c.
Sementara itu, untuk menemukan ketiga planet tersebut, tim peneliti menggunakan data yang dikeluarkan oleh TESS dan stasiun berbasis darat. Tujuannya, untuk mengonfirmasi keberadaan ketiga sistem planet. Stasiun itu antara lain: European Southern Observatory di Chile, the W.M. Observatorium Keck di Hawai, dan Observatorium Calar Alto di Spanyol, serta masih banyak lainnya.