
Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan, Kabupaten Garut adalah sentra utama produksi beras ketan hitam. Selain Garut, penghasil beras ketan hitam terbaik ada di Kabupaten Bandung.
"Contohnya kalau mau melihat silahkan ke Kecamatan Ciparay, di sana ada hamparan seluas 50 hektare dan di Kecamatan Pacet juga ada seluas 375 hektare," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8).
Baca juga: Indonesia Konsisten Ekspor Beras Hitam ke Singapura
Produktivitas padi ketan hitam di daerah ini rata-rata 5,5 ton per hektare (ha). Penanamannya dilakukan selama dua kali setahun dan petani mampu memproduksi sebesar 4.675 ton Gabah Kering Panen (GKP) per tahun dengan harga per kg saat ini mencapai sekitar Rp19.000 per kg.
"Budidaya beras ketan hitam sebenarnya sama dengan budidaya tanaman padi pada umumnya hanya saja usia panen beras hitam membutuhkan waktu hingga 6 bulan," kata Suwandi.
"Aroma beras ketan hitam juga lebih wangi sehingga disukai oleh burung. Ketan hitam ini lebih efisien jika dibudidayakan di tempat sejuk seperti dilerang gunung," katanya.
Baca juga: Kementan: Beras Organik Indonesia Kian Diminati Pasar Ekspor
Meski volumenya tidak besar, tegas Suwandi, permintaan negara luar terhadap ketan hitam konsisten sepanjang tahun. Tentunya pemerintah akan mendorong dan memfasilitasi para pelaku usaha dan petani yang ingin mengekspor komoditas pangan.
"Permintaan ekspor akan dapat menggairahkan semangat petani untuk menanam," katanya.