Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan saat ini banyak perempuan yang mudah terpapar radikalisme. Perempuan dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan pahamnya.

"Kami sangat menyadari saat ini perempuan jadi tren baru radikalisme. Banyak perempuan yang terpapar radikalisme ini. Perempuan ini mudah dipengaruhi paham itu. Mereka dimanfaatkan oleh kelompok kelompok radikal," ungkap Anggia kepada Gatra.com, Sabtu (3/8).

Sebagai bentuk preventif paham radikal, Fatayat sedang menjaring daiyah muda. Tujuannya, untuk menyebarkan paham Islam yang damai dan Rahmatan lil Alamin.

Baca Juga: Cegah Radikal, MUI Dorong Pemikiran Wasathiyah dan Tasamuh

"Kami saat ini sedang men-develop daiyah yang ramah dan anti radikalisme. Ini bentuk upaya Fatayat agar kader di seluruh Indonesia mampu mendeteksi gerakan membahayakan. Radikalisme adalah gerakan yang mengancam NKRI," ungkap Anggota Dewan terpilih Dapil Jatim VI (Tulungagung-Kediri-Blitar) tersebut.

Selain itu, Anggia juga menyebut saat ini perlu formula dakwah yang bisa menangkal radikalisme. Pasalnya, saat ini banyak pengajian yang terindikasi mengajarkan paham radikal. Perlu dibuat inovasi dakwah yang bisa menarik umat dan sesuai dengan perkembangan zaman. 

Baca Juga: Tangkal Radikalisme, TNI Dapat Komando untuk Blusukan

Solusi lain, menanamkan kecintaan terhadap Indonesia sejak dini bisa menjadi modal pencegahan radikalisme. 

"Di setiap imbauan saya di pimpinan wilayah Fatayat dan seluruh kader, saya meminta tanamkan kecintaan kepada Indonesia itu wajib. Tanamkan sejak kecil, itu wajib. Nah ini bagian dari upaya pencegahan gerakan yang berbahaya itu," imbuhnya.